PMI Kirim 4,6 Ton Logistik Bencana NTT-NTB Via Kargo Citilink

MUS • Friday, 9 Apr 2021 - 15:53 WIB

Jakarta – Sebanyak 4,6 ton logistik bantuan bencana dikirimkan Palang Merah Indonesia (PMI) ke Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) via kargo maskapai Citilink, Kamis (8/4/2021).  Bantuan berupa kebutuhan dasar bagi penyintas itu akan didistribusikan ke lokasi bencana banjir bandang NTT dan NTB. Puluhan relawan dan tenaga medis dikerahkan PMI dalam Tanggap Darurat Bencana (TDB) Banjir NTT dan NTB.

Sejumlah wilayah yang dinilai terdampak parah bencana banjir bandang di NTT dan NTB telah dipetakan PMI untuk disalurkan bantuan. Staf Logistik Markas Pusat PMI Ilham Huznul menyebut, sejumlah wilayah itu yakni Flores Timur, Lembata, Kota Kupang, Malaka, Dompu, dan Bima. Ilham menambahkan, logistik bantuan bencana tersebut akan dikirim berkala hingga 10 April.

"Seperti pengiriman sebelumnya, muatannya ada paketkesehatan, selimut, dan terpal," kata Ilham.

Pengiriman via kargo pesawat ini merupakan dukungan maskapai Citilink. Maskapai grup Garuda tersebut menggratiskan sejumlah penerbangan kargo bantuan PMI ke wilayah bencana tersebut.

Sebelumnya, PMI juga telah mendistribusikan 400 paket kesehatan, 400 helai selimut, 400 terpaulin, dan 200 jas hujan ke sejumlah wilayah terdampak bencana di NTT dan NTB.  Tak cuma bantuan logistik, PMI juga mengerahkan relawan dan tenaga medis dalam respons bencana tersebut.

Hujan deras berintensitas tinggi yang mengguyur sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Timur (NTT) menyebabkan banjir bandang.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis (8/4/2021) malam, sebanyak 163 orang meninggal dunia akibat bencana di NTT. 

Dari bencana tersebut juga, diperkirakan sebanyak 938 keluarga atau 2.655 jiwa terdampak. Sementara di NTB, dilaporkan sebanyak 2 orang meninggal dan 28.808 lainnya terdampak.

Selain korban jiwa, bencana tersebut juga mengakibatkan ribuan rumah dan fasilitas umum rusak.  Di NTB, 9.427 rumah, 4 jembatan, 7 gedung sekolah, 1 tempat ibadah, 2 gedung kantor, dan 319 hektar pertanian terdampak bencana tersebut.  Sementara di NTB, sebanyak 830 rumah dan 6 jembatan rusak diterjang banjir.

Berdasarkan data sementara, sejumlah wilayah yang paling terdampak di NTB yakni Kabupaten Bima, Dompu, dan Kabupaten Lombok Utara. Kemudian di NTT, wilayah tersebut yakni Kabupaten Flores Timur, Sumba Timur, Alor, Kota Kupang, dan Kabupaten Lembata. (MUS)