Pertamina Industrial & Marine Layani Penjualan Solar B to B

FAZ • Friday, 9 Apr 2021 - 12:02 WIB

Jakarta - PT Pertamina Industrial & Marine Fuel melayani penjualan solar secara business to business (B to B) terhadap tujuh segmen konsumen, mulai dari VVIP yang wajib dilayani dengan segera, hingga konsumen Subsidiary.

Hal itu disampaikan oleh Vice President Industrial & Marine Fuel Business, Waljiyanto, dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Energy Watch, berkolaborasi dengan Asosiasi Pengamat Energi Indonesia (APEI), Ruang Energi dan Situs Energi bertajuk 'Menelisik Bisnis BBM Solar di Indonesia', Kamis (8/4/2021).

Waljiyanto mengatakan, porsi penyaluran BBM solar yang ditangani oleh institusinya mayoritas berupa solar non subsidi, yaitu mencapai 95 persen dari total solar yang disalurkan untuk industri dan pelayaran.

"Oleh karena bisnis B to B ini sangat kompleks dan size nya sangat besar, maka kami memilah-milah segment kami berdasarkan perilaku. Karena tiap segment mempunyai perilaku sendiri-sendiri, sehingga kami harus mengetahui dengan pasti keinginan para konsumen kami yang paling mendasar itu apa," ujar Waljiyanto.

Untuk segmen pertama, yaitu VVIP. Pada 2020 lalu disalurkan solar dengan kapasitas 606.308 ribu Kiloliter (KL). Segmen VVIP tersebut terdiri dari TNI, Polri, KPLP, PSDKP, SAR, Bea Cukai dan pilar-pilar ketahanan negara yang termasuk penting dalam kehidupan sehari-hari.

"Konsumen dengan tipe karakter VVIP ini harus dilayani dengan cepat dan segera," tuturnya.

Segmen selanjutnya yaitu segmen konsumen strategis. Tercatat pada 2020 lalu berhasil disalurkan solar sejumlah 2.973.173 KL. Kemudian segmen Bisnis, dengan penyaluran 3.896.108 KL.

"Segmen strategis itu penting, dibawah VVIP karena merupakan konsumen prioritas yang harus dilayani segera, yaitu PELNI, KAI, PLN, Pelindo, ASDP," jelasnya.

"Untuk segmen bisnis, yang termasuk didalamnya adalah KKKS, Marine dan industri-industri lainnya," sambungnya lagi.

Kemudian segmen konsumen lainnya yaitu SME (Small Medium Enterprise), Agen BBM, INU dan Subsidiary, dengan masing-masing jumlah penyalurannya di 2020 mencapai 463.555 KL, 1.839.571 KL, 1.453.572 KL dan 2.387.149 KL.

"Subsidiary adalah sebelum adanya holding-holding, kami melayani untuk Patraniaga, Pertamina Petrofin, PT Pertamina Lubricant, PT Elnusa, PT Pertamina Retail dan anak usaha yang membutuhkan," jelasnya.

"Segmen yang paling besar kami layani yaitu konsumen bisnis," pungkasnya.