BMKG: Siklon Seroja Lebih Kuat Dibanding Siklon Sebelumnya

MUS • Tuesday, 6 Apr 2021 - 14:29 WIB

Jakarta – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan fenomena siklon Seroja yang memicu banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurut Dwikorita, siklon tropis Seroja telah terdeteksi sejak 2 april 2021. BMKG menindaklanjutinya dengan menyebarluaskan peringatan dini kepada pemerintah daerah, yang wilayahnya berpotensi terdampak siklon ini.

“BMKG mempunyai 7 stasiun di lokasi terjadinya bencana, dan saat ini kami sudah menurunkan personil-personil untuk turun ke tempat pengungsian guna menenangkan warga serta membuat whatsapp group agar info cuaca dan peringatan dini bencana bisa segera diketahui oleh warga terdampak,” ujar Dwikorita pada jumpa pers Selasa di Jakarta, (6/4/2021).

Dwikorita menyebut Seroja merupakan siklon kesepuluh yang terdeteksi Tropical Cyclone Warning Centre dari BMKG Jakarta, dan menjadi siklon yang paling kuat.

“Siklon ini terjadi akibat naiknya suhu muka air laut di wilayah perairan terdampak yang tercatat telah mencapai suhu 30 derajat celcius, dari yang seharusnya rata-rata 26 derajat celcius. Untuk puncak Siklon di daerah NTT telah terjadi pada 5 April 2021 dini hari. Jadi saat ini siklon sudah menjauh dari daerah NTT dan bergerak ke arah Barat Daya meskipun kecepatannya semakin meningkat,” tutur Dwikorita.

Dwikorita menjelaskan saat siklon ini terbentuk, kecepatan pusaran anginnya mencapai 80 km/jam dan akan makin meningkat menjadi 130 km/jam

“Walaupun kecepatan pusarannya makin meningkat, namun siklon ini sudah bergerak menjauhi area Indonesia dan dampaknya akan berkurang di sekitar tanggal 7 April 2021,” jelasnya.

Terkait gelombang air laut, Dwikorita mengatakan gelombang akan masuk ke daratan dan merusak namun tidak sekuat gelombang tsunami. Ketinggian gelombang yang akan masuk ke daerah NTT seperti Flores dan pulau Sumba, kemungkinan sekitar 4-6 Meter. Sehingga warga, terutama yang berada di area pantai dan perairan, diimbau untuk tetap waspada. (Kuh)