Perkuat Langkah Preventif dalam Tangani Aksi Terorisme

AKM • Monday, 5 Apr 2021 - 20:25 WIB

Jakarta -Aksi terorisme yang kembali muncul di tanah air terus menimbulkan keprihatinan dan duka yang mendalam. Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan munculnya kembali sejumlah aksi terorisme dan radikalisme di Makassar dan Mabes Polri, tidak hanya dilakukan secara represif atau penindakan.

“Saya lebih melihat perkembangan akhir-akhir ini terhadap aksi-aksi kekerasan, teror, anarkis ini dan sebagainya itu lebih banyak yang muncul di pemberitaan itu kegiatan-kegiatan yang sifatnya represif,” kata Agun dalam acara diskusi Empat Pilar MPR RI bertajuk ‘Penanaman Nilai-nilai Kebangsaan untuk Menangkal Radikalisme bagi Generasi Muda’, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (5/4/2021).

Agun  menilak harus ada pergeseran atau perubahan dalam penanganan aksi terorisme maupun radikalisme dengan sejumlah program dengan pendekatan preventif.

“Kita bisa lihat hari ini yang muncul ke permukaan itu bagaimana Densus, bagaimana kasus, tapi upaya-upaya yang sifatnya preventif dalam rangka penanggulangan masalah bahaya terorisme itu hampir-hampir kita tidak ngerti, kita juga tidak tahu,” ucapnya.

Menurut dia, di tengah berkembangnya transideologi yang kian menancapkan kukunya di Indonesia, program sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang digagas MPR RI belum mampu menangkal aksi-aksi dengan pendekatan yang bersifat preventif tersebut.

“Paling yang saya tahu karena saya di MPR, ya bekerjakerasnya MPR melakukan sosialisasi Empat pilar dan seberapa kuat MPR melakukan sosialisasi Empat pilar, dia bukan lembaga eksekutif, kewenangannya juga sangat amat terbatas, apalagi bicara soal anggarannya mau melayani sosialisasi Empat Pilar dari Sabang sampai Marauke, untuk seluruh pemangku kepentingan, perguruan tinggi, kelompok masyarakat dan lain sebagainya, ga mampu karena anggarannya kecil sekali,” papar penasihat Fraksi Partai Golkar MPR RI.

Agun menambahkam upaya preventif dalam penanganan bahaya radikalisme ihatus terus dilakukan dan bukan hanya upaya yang sifatnya represif saja.

“Kami akan sampaikan bahwa upaya-upaya penangkalan bahaya radikalisme ini, itu tak akan pernah bisa tuntas dan selesai, karena persoalan-persoalan ini akan tumbuh terus karena sesuatu yang preventif tidak pernah dilakukan,” pungkasnya.