Menko PMK: Korban Meninggal Dunia akibat Banjir Bandang Flores Timur jadi 50 Orang

MUS • Sunday, 4 Apr 2021 - 21:58 WIB

Jakarta – Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan jumlah korban meninggal akibat bencana banjir bandang di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur bertambah. Dia mengatakan hingga malam ini total 50 orang telah meninggal dunia. Muhadjir mengaku mendapat informasi itu dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. 

"Pak Doni barusan memberi tahu saya, korban meninggal ditemukan menjadi lima puluhan," kata Muhadjir saat dikonfirmasi MNC Portal, Minggu (4/4/2021) malam.

Sebelumnya, BPBD Flores Timur melaporkan data sementara ada 41 warga meninggal dunia, 9 luka-luka dan 27 hilang. BPBD terus melakukan pendataan dan memverifikasi data lapangan untuk pemutakhiran selanjutnya. 

Banjir bandang melanda empat desa di tiga kecamatan, Kabupaten Flotim, Nusa Tenggara Timur. Wilayah terdampak antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

Di samping korban jiwa, banjir bandang berakibat pada 5 jembatan putus dan puluhan rumah warga tertimbun lumpur, seperti di Desa Nelelamadike, dan puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat.  Berdasarkan laporan BPBD, insiden banjir bandang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Banjir yang melanda beberapa wilayah di tiga kecamatan terjadi pada Minggu (4/4/2021) dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat atau Wita.