Setahun Lebih Pandemi Covid-19, Satgas: Indikator Menunjukan Perbaikan

MUS • Tuesday, 30 Mar 2021 - 13:19 WIB

Jakarta – Dilihat dari awal penyebarannya, pandemi virus-19 di tanah air sudah berlangsung setahun lebih. Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry Harmadi mengungkapkan, berbagai indikator pandemi di Indonesia sudah menunjukan perbaikan.

“Seperti jumlah kasus positif harian sudah stabil berada di bawah angka 10 ribu kasus. Lalu yang kedua ada jumlah kasus aktif per-kemarin (29/03/2021) mencapai 123 ribu jika dibandingkan dengan 5 Februari 2021 yang mencapai 176 ribu, dan pemakaian tempat tidur rumah sakit yang sudah diatas 80 persen. Jadi saat ini rumah sakit pun sudah tidak berbeban berat karena jumlah kasus aktif menurun sejalan dengan pemakaian tempat tidur rumah sakit yang berkurang,” tutur Sonny saat diwawancara oleh Trijaya Hot Topic pagi edisi Selasa (30/03/2021).

Sonny juga menjelaskan angka positivity rate Indonesia mengalami penurunan dari 26-27 persen pada bulan Februari menjadi 15-16 persen per-saat ini.

“Jadi sekarang jika ada 100 orang yang di test, yang terkonfirmasi positif sudah sekitar 15-16 orang saja berbeda dengan saat bulan Februari. Namun kita tetap menargetkan sesuai dengan anjuran WHO mengenai positivity rate yaitu dibawah 5 persen,” pungkas Sonny.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Lembaga Charta Politika, Yunarto Wijaya menjelaskan, lembaganya melakukan survei terkait perilaku masyarakat dalam kondisi pandemi, terutama di tengah bergulirnya program vaksinasi. 

Ada kecendrungan masyarakat melakukan aktivitas diluar rumah selama seminggu terakhir.

“Kita melakukan survey setiap seminggu sekali dan pada minggu ini hasil survey kita menunjukan adanya kenaikan aktivitas masyarakat aktivitas di luar rumah selama 1 minggu terakhir sebesar 67,1 persen. Kenaikan aktivitas ini sejalan dengan kelonggaran kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah,” ujar Yunarto

Yunarto tidak menampik jika kasus positif di Indonesia mengalami penurunan. Tapi dirinya juga memberi peringatan bahwa kasus positif bisa mengalami kelonjakan secara tiba-tiba seperti yang dialami negara-negara lain.

“Harus menjadi catatan, di negara-negara lain seperti India, dan Filipina angka kasus mengalami lonjakan yang masif,” tutupnya. (Kuh)