Pengamat Terorisme: Pelaku Bom Katedral Makassar Mengidap Christopobia

MUS • Monday, 29 Mar 2021 - 12:41 WIB

Jakarta – Sebuah bom yang dibawa dua pelaku, mengguncang gereja Katedral di Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu, (29/03/2021) pukul 10.28 Wita. Satu jenazah yang diduga pelaku, ditemukan dengan kondisi tubuh tidak lengkap di lokasi kejadian.

Pengamat terorisme, Al Chaidar mengungkapkan, aksi bom bunuh diri ini berkaitan dengan organisasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Makassar.

“Pengeboman ini dilakukan oleh dua orang, lelaki dan perempuan yang mengidap sentimen anti-kristen atau Christopobia, yang ikut dalam sebuah gerakan bernama JAD yang juga berafiliasi dengan organisasi ISIS,” ungkap Chaidar dalam program Trijaya Hot Topic pagi, Senin (29/3/2021).

Chaidar menyebut JAD menganut ideologi sesat, yang termasuk ideologi trans-nasional yang mulai menyeruak di berbagai tempat.

“Kejadian seperti ini terus terulang karena, ini (aksi pengeboman-red) merupakan sebuah Familial Suicide Terorrism atau terorrisme membunuh diri keluarga. Jadi para pelaku adalah satu anggota keluarga. Karena ajaran sesat yang mereka anut, ada konsep dimana mereka dapat masuk surga bersama, jadi jika mereka ingin berjihad harus membawa serta istri dan anak anaknya. Dan itu yang jelas bukan ajaran agama Islam,” tutup Chaidar. (Kuh)