Jakarta – Hasil survei untuk pemilihan Presiden 2024 yang dirilis sejumlah lembaga survei, memunculkan beberapa nama kuat, diantaranya Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil.

Analis politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengkritik opsi survei yang hanya memunculkan beberapa nama, tapi tidak membebaskan responden memilih nama.  

“Jadi ibaratnya seperti makan di warteg tetapi sajiannya terbatas, dan tidak bisa memilih banyak-banyak. Padahal jika dibebaskan (memilih bakal calon Presiden), akan muncul banyak nama ke permukaan dan juga bisa menjadi tanda bahwa Indonesia tidak kekurangan sosok pemimpin. Masih banyak tokoh di Indonesia yang bisa memimpin negeri ini. Jadi seharusnya lembaga survei membebaskan khalayak untuk memilih sendiri tokoh favorit mereka,” ujar pria yang akrab disapa Hensat ini dalam wawancara bersama Trijaya Hot Topic pagi edisi, Senin (22/03/2021).

Hensat mengatakan akan lebih bagus jika opsi dalam survei itu mempopulerkan kriteria pemimpin yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi Indonesia pada saat ini.

“Contoh permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini ada pride sebagai negara, supaya masalah seperti kasus All England kemarin tidak terjadi lagi. Ada juga masalah penegakan hukum, ekonomi, penanggulangan covid, dan sebagainya. Saya kira jika kriteria-kriteria itu dimunculkan, mungkin akan bisa terjawab siapa kira-kira calon presiden yang cocok untuk 2024,” tutup Hensat. (Kuh)