Ditanggung Beasiswa Penuh, Rektor: Masuk Unhan untuk Bela Negara

MUS • Tuesday, 16 Mar 2021 - 08:17 WIB

Jakarta - Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) sedang membuka pendaftaran mahasiswa baru melalui penerimaan.idu.ac.id. Dengan persyaratan ketat, mahasiswa Unhan akan mendapatkan beasiswa penuh, fasilitas mess, dan bahkan uang saku.

Namun, Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian mengingatkan pentingnya motivasi bela negara sebelum masuk Unhan RI.

"Dalam menempuh pendidikan di Unhan, yang paling tinggi adalah karakter bela negara. Jangan sampai untuk mencari nafkah, mencari pekerjaan, di sini tugasnya adalah bela negara. Gaji atau pendapatan adalah sampingan, yang utama menjadi militan dalam bela negara, sehingga menjadi militer yang baik," tegas Laksdya Amarulla dalam perbincangan bersama Pemimpin Redaksi Radio MNC Trijaya FM Gaib Maruto Sigit, Senin (15/3/2021).

Terkait metode pembelajaran, Unhan menggunakan cara yang lazim seperti universitas lainnya seperti tatap muka, presentasi dan lain sebagainya. Bedanya, Unhan lebih mengutamakan keberanian mengungkapkan pendapat dan argumentasi ilmia, untuk menunjukkan jati diri.

Menurut rektor, ketika mahasiswa yakin dengan pancasila dan pratiotisme, mereka menjadikan sarjana luar biasa, yaitu kader intelektual bela negara, pintar, berakhlak mulia, berkarakter Pancasila. "Bayangkan Indonesia aman nanti," jelas Rektor Amarulla.

Dengan persaingan pada proses pendaftaran tahun lalu, sebanyak 58 ribu orang mendaftar, dengan hanya 300 mahasiswa yang diterima. "Tahun ini dengan sistem yang lebih ketat, pada Senin (15/3/2021), sudah hampir 11 ribu pendaftar. Tetapi yang memenuhi syarat baru 127 orang. Kami masih membuka, tetapi yang antre, yang sudah membuka account sudah 28 ribu pendaftar," kata Rektor Amarulla.

Terkait beasiswa penuh yang diberikan, status mahasiswa S1 Unhan disamakan dengan taruna Akmil, Akademi Angkatan Laut, dan Akademi Angkatan Udara, sehingga mereka memiliki resiko tinggi sesuai ketentuan internasional.

Laksdya Amarulla menjelaskan, "Negara harus memperlakukan sesuai ketentuan, karena dituntut 24 jam memenuhi panggilan negara. Setelah lulus, mengikuti ikatan dinas 15 tahun. Kami bertanggung jawab atas semua biaya pendidikan, biaya hidup, dan lulus akan menjadi perwira TNI, atau menjadi pilihan PNS." Karena menggunakan biaya negara, lulusan Unhan juga diupayakan diserap oleh kementerian. Selain itu, mereka juga ada yang bekerja di lembaga atau organisasi internasional.

Dengan visi Universitas Pertahanan Berstandar Kelas Dunia (World Class Defense University) pada tahun 2024, Unhan bertekad, tidak hanya mencetak panglima perang, tetapi juga militer intelektual.

"Kami bersama unhan dunia, berusaha menetapkan standar kompetensi mahasiswa, dengan basis penelitian dan kurikulum. Unhan memiliki filosofi yang sama, kita mencetak militer yang cerdas, bisa mencegah perang, bukan menghindari perang. Ini filosofi yang sangat berbeda. Kalau negara ingin damai, maka kita harus siap berperang," tutup Laksdya Amarulla. (MAR)