Orangtua Alami Keterbatasan Fisiologis, Kemensos Salurkan Bantuan, Pastikan Risal Tetap Bisa Sekolah

ANP • Sunday, 14 Mar 2021 - 22:37 WIB

BORONG - Kementerian Sosial melakukan respon kasus terhadap keluarga Benediktus Poseng di Kabupaten Manggarai Timur, Nusat Tenggara Timur. Benediktus dan istrinya Wihelmia Mbi mengalami kelumpuhan. Sang anak Risalianus Aja (Risal) bekerja seadanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sambil berbagi waktu dengan rutinitas sekolah.

Untuk itu, tim dari Kementerian Sosial hadir di kediaman Benediktus di Kampung Kota Tunda, Desa Nanga Meze, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusat Tenggara Timur, Kamis dan Jumat lalu (11-12/03).

“Kemensos mengirimkan tim sebanyak lima orang. Mereka sudah melakukan respon kasus terhadap keluarga bapak Benediktus Poseng, pada Kamis dan Jumat lalu,” kata Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Naibonat Supriyono di Kupang (13/03).

Dari Kemensos, hadir gabungan dari dua balai. Yakni Balai Rehsos Anak Naibonat untuk respon kasus terhadap Risal agar tetap bisa sekolah. Kemudian dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (BRSPDSRW) “Efata” di Kupang dan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) "Prof. Dr. Soeharso" Surakarta. 

Benediktus mengalami kelumpuhan akbat Ostheo Artritis (OA) Bilateral (pengapuran) di kedua lututnya. Sementara sang istri, Wihelmia Mbi mengalami stroke hemiparese dan kekakuan paralumbal.

Menurut Supriyono, Risal tinggal bersama ayah, ibu, dan nenekya di sebuah rumah berukuran 5×6 meter, berdinding papan dan lantai beralaskan tanah. Anak 12 tahun itu memiliki seorang adik yang tinggal bersama pamannya.

“Untuk bapak Benediktus, penanganan yang diberikan adalah dilakukan latihan fisioterapi agar diketahui kondisi kekakuannya serta diberikan alat bantu berupa Korset Paralumbal. Untuk ibu Wihelmia penanganan berupa latihan fisioterapi agar diketahui kondisi kekakuannya serta diberikan alat bantu berupa Korset Paralumbal,” kata Supri.

Adapun untuk Risal, tim Kemensos memberikan dukungan psikososial dan pemberian motivasi yang dilakukan oleh pekerja sosial. “Selain itu, Tim Kemensos juga memberikan bantuan berupa sembako, bahan penambahan nutrisi, selimut, popok dewasa, handuk, pakaian (dewasa dan anak), pakaian dalam, kasur lipat serta alat-alat kebersihan diri,” Supri menambahkan.

Pada kesempatan yang sama, PT. Pos Region Komodo melalui PT. Pos Manggarai Timur juga menyalurkan bantuan senilai Rp5 juta dengan rincian Rp4 juta berupa uang tunai dan sembako senilai Rp1 juta. 

“Keluarga Risal juga akan mendapatkan bantuan uang dari berbagai donator,” katanya. TKSK Kecamatan Elar Selatan membantu keluarga Benediktus membuatkan rekening bank a.n. Risal. TKSK telah berkoordinasi dengan Bank BRI dan bank menyatakan siap membantu proses pengurusan rekening.

Menurut Supri, Risal saat ini duduk di kelas 6 Sekolah Dasar dan akan mengikuti ujian pada Senin, 15 Maret 2021. Risal adalah anak yang sehat, periang, dan memiliki motivasi belajar yang tinggi. 

“Risal bercita-cita menjadi seorang guru. Risal juga sering membantu nenek merawat ayah dan ibunya yang mengalami kelumpuhan. Paman Risal (Pak Ben) sering datang membantu untuk mengurus keluarga Risal,” katanya.

Selanjutnya, Benediktus Poseng direkomendasikan dirujuk ke RSUD Borong atau RS Siloam di Manggarai Barat, sedangkan Wihelmina akan dirujuk ke Pusat Gangguan Jiwa dan Klinik Renceng Mose Ruteng atau RSJ Naimata. “Aparatur desa bersama Puskesmas dan dinas sosial membantu keluarga besar mengurus proses rujukan,” katanya

Di lain pihak, Pemerintah Desa Nanga Meze akan memberikan bantuan Rumah Layak Huni melalui APBDes 2021. Pembangunan rumah layak huni akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Hadir bersama Tim Kementerian Sosial, tim dari Dinas Sosial Kab. Manggarai Timur, Sakti Peksos Perlindungan Anak, Pendamping Disabilitas, Pendamping PKH, TKSK dan PT. Pos Region Komodo. Kedatangan tim disambut baik unsur pemerintah setempat. (ANP)