KPAI Dukung Sekolah Tatap Muka dengan Tiga Syarat

MUS • Tuesday, 9 Mar 2021 - 06:52 WIB

Jakarta – Pemerintah telah merencanakan sekolah tatap muka akan kembali dilaksanakan pada bulan Juli mendatang. Namun ada beberapa hal yang masih jadi pertimbangan berbagai pihak, salah satunya KPAI.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti mengatakan, KPAI sepakat dan mendukung rencana pembelajaran tatap muka secara terbatas, namun dengan beberapa pertimbangan.

“Pembukaan sekolah itu lebih ditentukan oleh penyiapan. Pertama infrastruktur, kedua SOP dan protokol kesehatan, yang berikutnya terkait zona resiko,” ujar Retno saat wawancara di Trijaya Hot Topic Pagi, Senin (8/3/2021).

Perihal infrastruktur, sekolah perlu mempersiapkan infrastruktur yang sesuai dengan pola kegiatan baru. Kemudian, sekolah juga perlu mempersiapkan standar operasional terkait protokol kesehatan, yang sudah dan akan terus disosialisasikan kepada warga sekolah.

Kedua hal tersebut  dinilai Retno sangat penting. Menurutnya, sejauh ini vaksin belum bisa dijadikan patokan. Mengingat dalam kasus sekolah, hanya guru yang baru mendapatkan vaksin, sementara komposisi guru dibandingkan dengan siswa tidak akan mungkin untuk membentuk ‘herd immunity’ di sekolah. 

“Jangan main buka sekolah tanpa persiapan, itu bahaya. Anak-anak mesti diajarkan, diingatkan, dan harus diberi contoh. Karena orang dewasa banyak yang abai, apalagi anak-anak,” ujar Retno.

Terakhir, Retno menggarisbawahi soal zona resiko. Menurutnya, pembelajaran sekolah tatap muka seharusnya tidak diterapkan pada daerah dengan zona merah apalagi hitam. Retno menerangkan, resiko penularan mungkin saja terjadi dalam perjalanan ke sekolah, khususnya siswa di Jakarta yang rata-rata menggunakan kendaraan umum untuk ke sekolah. (TIO)