Ribuan Pegawai BPKP Antusias Ikut Vaksin Covid-19

ANP • Monday, 8 Mar 2021 - 11:40 WIB

Jakarta – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) berkomitmen mencegah penyebaran Covid-19 dalam rangka melindungi pegawai dari pandemi. Pelbagai sarana dan prasarana pendukung dihadirkan, mulai dari laboratorium mini swab antigen, sarana cuci tangan, pemindai suhu otomatis, dan bilik ozone. Kini, BPKP melaksanakan program vaksinasi bagi seluruh pegawai, yang diselenggarakan di Kantor Pusat BPKP, Senin (8/3).

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh mengatakan, pemberian vaksin tersebut merupakan wujud nyata konsistensi BPKP mencegah penyebaran Covid-19, sehingga mampu meningkatkan imunitas pegawai agar lebih optimal melaksanakan tugas pengawasan.

Pegawai BPKP selaku auditor presiden, menjadi garda terdepan mengawal akuntabilitas keuangan negara, sehingga perlu memiliki perlindungan dalam menjalankan tugas,” katanya.

Ateh menyebut, program vaksinasi ini diprioritaskan kepada seluruh pegawai BPKP sebagai pelayan publik. Menurutnya, selain menjadi pertahanan terakhir bagi pegawai, program vaksinasi ini juga menjadi ikhtiar BPKP dalam mempercepat berakhirnya pandemi. Terlebih kata dia, BPKP tetap berinteraksi langsung dengan stakeholder ataupun masyarakat untuk urusan pendampingan dan pengawasan.

“Total pegawai yang mengikuti vaksin sebanyak 6.017 pegawai yang tersebar di 34 provinsi. Sebanyak 2.850 pegawai diantaranya akan mendapatkan vaksin di kantor pusat BPKP dalam kurun waktu 3 hari (8-10 Maret),”ujarnya.

Mantan Deputi bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PANRB itu berharap, setelah semua pegawai di vaksin bisa dapat menambah daya tahan tubuh kita semua dan bisa terhindar dari Covid-19. Meski telah divaksin kata Ateh, protokol kesehatan tetap harus dijalankan.

Sebagai info, BPKP hingga kini masih terus melakukan Swab Test Antigen bagi pegawai, dimana tercatat hingga awal Maret 2020 sudah sebanyak 9.750 pegawai telah dites. Hasilnya, sebanyak 9.598 pegawai telah dinyatakan negatif dan 152 diantaranya terkonfirmasi positif. Meski begitu, seluruh pegawai telah mendapatkan perhatian dan perawatan intensif sehingga sebagian besar dinyatakan sembuh. (ANP)