Satpol PP Tindak Skateboarders Menjadi Viral di Media Sosial

VIR • Thursday, 4 Mar 2021 - 16:42 WIB

JAKARTA - Penangkapan tiga remaja yang main skateboard di trotoar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menimbulkan polemik. Peristiwa tersebut pun viral di media sosial Twitter.

Dalam video yang di-upload oleh akun Twitter, @afnnlambesis, Rabu 3 Maret 2021 itu mendadak viral setelah sejumlah anggota Satpol PP terkesan arogansi dalam menangkap sejumlah pemain skateboard.

“Panjang umur skateboarders, Pol PP mulai galak!” cuitnya dalam Twitter.

Dalam video berdurasi semenit itu terlihat aksi tarik menarik papan skateboard sempat terjadi. Beberapa petugas tak pandangbulu memaksa para remaja yang bermain untuk ikut diambil petugas.

Aksi itu juga tak berjalan mulus, perlawanan dilakukan oleh tiga remaja yang terlihat bermain skateboard, adu mulut hingga pemaksaan terhadap skateboard terlihat dalam video itu.

Imbasnya, video itu kini timbulkan polemik. Beberapa warganet menyayangkan sikap Satpol PP. Mereka menilai bermainnya anak skateboard di trotoar tak lepas dari lokasi skate park yang kini mulai dikuasai sejumlah oknum.

“Yang olahraga ditangkepin, yang korupsi ditemenin,” tambah si akun.

“Sebegini keras ya, pakpolpp sama skateboarder yang salah tempat bermain, hmmmm kenapa kalau sama koruptor yang udah pasti salah elegan banget yah, nangkepnya?” komentar @fajarperakoso.

Sementara itu, sejumlah warganet lainnya menilai apa yang dilakukan Satpol PP sudah tepat. Pasalnya, banyak trotoar dan taman yang rusak akibat bermain skateboard sembarang.

“Mank satpol PP salah apa ya? Benerkan emang tugasnya dia. Trotoar milik pejalan kaki bukan buat nongkrong anak skateboard klo gak di tangkap besok anak spededah ngikut2 nongkrong, anak motor juga ikut nonggkrong dst. nanti alasannya anak sketebord boleh masak kita g boleh,” cuit @konconem.

“Pantes skateboarders indonesia gak maju. Tempat latihannya aja gak ada. Sekalinya ada dipake buat preman nongkrong (yah lo tau lah dimana). Giliran di trotoar ditangkep kaya maling. Pantes gak maju, knowledgenya kurang + gap generation + kurang riset. DI US GAK KAYA GINI!!!,” tambah @taftoaditya. (AZN)