Jakarta – Virus covid varian baru B-117 atau dikenal dengan virus covid inggris telah terdeteksi di Indonesia, tepatnya di Karawang, Jawa Barat. Banyak masyarakat resah karena menganggap virus lebih ganas dibanding varian sebelumnya. Namun ahli virology universitas Udayana Denpasar Bali, Professor I Gusti Ngurah Mahardika mengatakan, mutasi pada virus tidak selalu membuat virus itu menjadi lebih ganas.

“Virus itu memang akan selalu bermutasi. Sudah ada ratusan ribu atau mungkin jutaan mutasi virus yang terjadi di dunia. Justru saya berharap virus itu bermutasi agar menjadi tidak ganas dan pandemi cepat berlalu. Mutasi tidak selalu berkaitan dengan penambahan kekuatan virus itu sendiri, jadi tidak seharusnya kita khawatir berlebihan,” tuturnya dalam program Trijaya Hot Topic pagi edisi Kamis (04/03/2021)

Mahardika juga mengatakan, fakta yang ada di inggris pada saat awal kemunculan mutasi virus Oktober hingga akhir Desember 2020, memang seolah terjadi peningkatan kasus. Namun yang perlu diperhatikan, setelah Januari 2021 kasus positif di Inggris menurun tajam.

“Pada akhir Januari 2021 kasus positif di inggris mencapai 70 ribu per hari. Namun pada awal Maret ini Inggris sudah mencatat penurunan kasus hingga 1.000 perhari nya,” ujar Mahardika

Ia malah meragukan, virus B117 sudah benar-benar masuk Indonesia. “Ada 5 varian baru mutasi virus corona di dunia, dan sudah ada 400 data virus covid di Indonesia dalam database. Saya sudah cek dan tidak ada satupun data yang menunjukan virus covid B117 di Indonesia. Jadi secara data saya belum mempunyai bukti untuk mengatakan varian baru ini sudah masuk ke Indonesia,” tutupnya. (Kuh)