Lima Dampak Mutasi B.1.1.7

MUS • Thursday, 4 Mar 2021 - 10:00 WIB

Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas YARSI

Mantan Direktur WHO SEARO dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes

Kita ketahui bahwa mutasi B.1.1.7 sudah dilaporkan dari daerah Karawang pada 2 Maret 2021. Mutasi jenis ini bermula dari Inggris dan pemerintahnya kemudian mengambil tiga langkah penting. Pertama, Inggris melaporkan adanya mutasi B.1.1.7 ke WHO pada Desember 2020 dalam kerangka International Health Regulation (IHR). Kedua, kejadian mutasi dan kemungkinan dampaknya disampaikan pula oleh Perdana Menteri Inggris. Ketiga, pemerintah Inggris sampai sengaja membentuk suatu badan khusus untuk mempelajari mutasi ini, karena mereka anggap amat penting. Badan itu adalah "New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG) on SARS-CoV-2 variant B.1.1.7".

Sementara itu, bila ada mutasi virus COVID-19 maka selalu diamati kemungkinan lima dampaknya, seperti juga pada mutasi B.1.1.7 dari Inggris. Pertama adalah dampak pada diagnosis. Walaupun ada perubahan pada antena/spike virus akibat mutasi, tetapi PCR masih tetap berfungi baik. Kedua dampak pada penularan. Memang sudah terbukti bahwa mutasi B.1.1.7 ini lebih mudah menular dibandingkan dengan versi yang lama. Sebagian data menyebutkan penularannya dapat sampai 30% - 50% lebih sering.

Ketiga adalah pengaruhnya pada berat ringannya penyakit. Ada memang yang mengatakan bahwa belum ada cukup bukti bahwa mutasi ini akan membuat penyakit jadi lebih berat. Tetapi ada juga pendapat lainnya. Pada 11 Februari 2021 NERVTAG menyampaikan laporan resmi yang menyebutkan bahwa walaupun mungkin ada potensi kelemahan dalam sistem pengumpulan data tetapi ada bukti dari beberapa analisa data bahwa mutasi B1.1.7 nampaknya berhubungan dengan peningkatan risiko pasien harus dirawat di rumah sakit dan bahkan juga kematian.

Keempat, dampak pada vaksin. Sejauh ini memang belum ada laporan yang jelas yang menyebutkan mutasi B.1.1.7 berdampak pada efektifitas vaksin. Jadi vaksin yang ada masih tetap dapat bermanfaat sesuai nilai efikasinya. Kelima, adalah kemungkinan gabungan satu mutasi dengan mutasi lainnya. Nah, di Inggris sudah dilaporkan pasien-pasien yang terinfeksi B.1.1.7 dan juga B.1351 dari Afrika Selatan. Artinya, kita semua juga perlu waspada terhadap kemungkinan mutasi ganda seperti ini.