Gubernur Jatim Lantik Para Kepala Daerah Hasil Pilkada 2020

MUS • Friday, 26 Feb 2021 - 10:57 WIB

Surabaya - 17 Bupati dan Wali Kota di Jawa Timur yang mengikuti Pilkada serentak 9 Desember  2020 lalu, hari ini  dilantik di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Pelantikan dilakukan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang dibagi tiga tahap secara hybrid. Tahap pertama pukul 09.00 WIB, kedua setelah Sholat Jumat pukul 13.00 WIB dan yang ketiga pukul 16.00 WIB.

Gubernur Khofifah menjelaskan, konsep hybrid itu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

 “Jadi yang di dalam hanya kepala daerah dan wakilnya yang terpilih didampingi pasangannya. Untuk pejabat undangan dari Kabupaten atau kota mengikuti secara virtual di daerah masing-masing,” jelasnya.

Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Dalam Negeri, melalui Dirjen Otonomi Daerah (Otda),  sebelumnya rencana pelantikan Kepala Daerah hasil Pilkada 2020 dilaksanakan secara virtual. Namun melihat dinamika, Dirjen Otda menginstruksikan dan menyepakati jika format baku yang akan digunakan dalam pelantikan Kepala Daerah melalui hybrid.

Semua lokasi yang ada di Grahadi sudah dikondisikan sangat steril, mulai dari pintu gerbang. Juga disiapkan tim kesehatan dari RS Menur, RSUD DR Soetomo dan RS Paru  untuk melaksanakan pemeriksaan sebelum memasuki area pelantikan.

Bagi yang hadir saat pelantikan diwajibkan membawa Surat Keterangan Kesehatan dari hasil negatif PCR minimal H-1. Jika melebihi, tim kesehatan juga menyiapkan rapid antigen saat pelantikan.

Selain itu, Pemprov Jatim juga menyiapkan akomodasi berupa bus bagi kepala daerah yang akan dilantik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Akomodasi ini nantinya untuk mengantar mulai dari hotel menginap hingga ke Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Selama dua hari sebelum pelantikan, seluruh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang akan dilantik di Gedung Negara Grahadi Surabaya dikarantina di sejumlah hotel berbintang di kota Surabaya.

Ketua Panitia Pelantikan, Aries Agung Paewai mengatakan, karantina para kepala daerah bersama wakilnya itu, merupakan langkah preventif untuk mencegah penularan Covid-19.

Protokol kesehatan benar-benar diterapkan, agar pelaksanaan pelantikan berjalan lancar dan sukses, jelas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim itu.

Pasangan kepala daerah yang dilantik juga akan dijemput khusus oleh kendaraan yang disiapkan oleh panitia dari hotelnya masing-masing. Sopirnya juga sudah di swab.

Penerapan prokes, juga dilaksanakan pada pelaksanaan pelantikan di Grahadi. Pintu gerbang depan Grahadi disiapkan bilik penyemprotan disinfektan untuk tamu undangan. Panitia juga menyiapkan petugas swab kepada tamu undangan

Jika dalam proses prokes besok ada kepala daerah ataupun wakil kepala daerah yang positif Covid-19 maka prosesi pelantikan dilaksanakan secara virtual saat itu juga. Sesuai dengan sesinya dan di manapun  yang akan dilantik itu berada secara virtual saat itu juga.

Aries juga menyatakan, ruang Singhasari Grahadi yang menjadi tempat pelantikan kapasitas asli untuk 250 orang. Tetapi dibatasi maksimal hanya 50 orang saja.

Jadi, yang hadir di tiap sesi hanya Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah beserta istri, satu orang keluarga. Setiap daerah yang diperbolehkan masuk hanya 6 orang saja.

"Protokol kesehatan akan kita berlakukan sangat ketat agar tidak ada celah  terjadinya paparan covid di area pelantikan," pungkas pejabat eselon II termuda di Pemprov Jatim tersebut. (Her)