Gubernur Jatim Inginkan Peserta PKN bisa jadi Pejabat Cekatan dan Cerdas di Tengah Pandemi 

MUS • Monday, 22 Feb 2021 - 14:49 WIB

Surabaya - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( BPSDM ) Jawa Timur kembali mendapatkan kepercayaan untuk menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan nasional (PKN) angkatan II. Aries Agung Pawei Kepala BPSDM Jatim menyampaikan, PKN angkatan II diikuti oleh institusi pusat seperti Kementrian Dalam Negeri, Kejaksaan Agung dan perwakilan dari beberapa provinsi. 

"Dalam kegiatan ini ada 60 peserta yang berasal dari berbagai institusi dari pusat seperti Kemendagri dan Kejagung. Kemudian juga ada dari beberapa provinsi seperti Maluku, Papua, NTT, Kalbar dan Kalsel serta dari Jatim," ujar pejabat ramah ini.

Secara resmi Pelatihan Kepemimpinan Nasional dibuka oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi. Khofifah ingin mereka yang mengikuti program PKN angkatan II  kelak bisa menjadi pejabat negara yang cekatan dan tanggap situasi. Apalagi dalam kondisi pandemi seperti saat ini.

“Saya ingin bapak / ibu peserta PKN kelak bisa menerapkan ilmunya, menjadi pejabat yang cekatan dan tanggap situasi. Karena kondisi Covid 19 menuntut kita harus kerja cepat dan cerdas,” kata Khofifah setelah membuka PKN tingkat II angkatan II.

Khofifah menambahkan, tantangan masa kini menjadi lebih banyak sehingga diperlukan upaya percepatan menyelesaikan permasalahan.

“Supaya signifikansi hasilnya juga bisa lebih baik,” tegas mantan anggota DPR RI era orde baru ini.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, untuk PKN kali ini jumlah pesertanya tetap 60 orang yang dibagi menjadi dua kelas karena menyesuaikan situasi pandemi Covid-19

“Karena pandemi ini yang biasanya kita masuk pertama 12 hari ini jadi cuman 7 hari, jadi dikurangi dengan batasan-batasan tertentu yang diijinkan Lembaga Administrasi Negara,” ujar Aries.

Aries Agung Pawei Kepala BPSDM Jatim berharap PKN Angkatan II ini bisa berlangsung lancar dan maksimal, ditengah kondisi Covid 19. Progam pelatihan juga akan dilakukan menyesuaikan aturan protokol kesehatan dan memperketat juga kondisi kesehatan peserta.

"Pasti protokol kesehatan akan menjadi acuan utama agar PKN berlangsung dengan aman. Semua sudah kita atur termasuk juga pantauan terhadap kesehatan semua peserta," pungkas Pejabat yang sangat dekat dengan media ini. (Her)