Jakarta – Sebagai bentuk kepedulian dan perhatian kepada masyarakat, serta sejumlah Pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang terdampak banjir, Satgas Tanggap Bencana BPKP Peduli turun langsung guna memberikan bantuan di sejumlah wilayah Jabodetabek pada hari Minggu (21/2). Bantuan tersebut berupa kebutuhan sehari-hari seperti, gula, minyak goreng, mie instan, dan makanan siap saji.

Banjir setinggi pinggang orang dewasa di Perumahan Kintamani, Edelweis dan Papan Mas, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dan sejumlah wilayah di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan serta Ciracas Jakarta Timur, tak menggentarkan niat Satgas Tanggap Bencana BPKP untuk menyambangi masyarakat dan sejumlah pegawai yang terdampak banjir sejak Sabtu (20/1) lalu guna menyalurkan bantuan. Dimana bantuan ini berasal dari para pegawai BPKP dalam program BPKP peduli sebagai wujud komitmen BPKP Hadir Bermanfaat.

"Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi warga yang terdampak dan seluruh pihak yang terlibat dalam penanggulangan bencana ini diberikan kesehatan," kata Ika Aprilia, Perwakilan Satgas Tanggap Bencana BPKP Peduli.

Menurutnya, pemberian bantuan kepada masyarakat dan pegawai, bekerjasama dengan Masjid Ar Raqib BPKP yang sebelumnya sudah didata dengan melihat situasi dan kondisi di lapangan. Dirinya berharap kepada seluruh korban banjir untuk tetap waspada dengan curah hujan tinggi yang diprediksi sampai dengan akhir Februari, selalu menjaga Kesehatan, serta mematuhi protokol kesehatan, termasuk mengunakan masker.

Sementara itu, Rachel Pratiwi salah satu pegawai BPKP yang terdampak banjir di Bekasi, Jawa Barat mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan yang disalurkan Satgas Tanggap Bencana BPKP. Apalagi kata dia, kehadiran Satgas Tanggap Bencana BPKP juga dirasakan warga yang mengalami bencana. Banjir kali ini merupakan yang kedua kalinya, dimana pada saat banjir awal tahun lalu, BPKP juga hadir untuk membantu.

“Saya sangat berterimakasih kepada BPKP yang selama ini sangat peduli terhadap masyarakat dan juga pegawai yang tertimpa musibah”, ujarnya.

Seperti diketahui, hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Jabodetabek membuat sejumlah wilayah terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. Hingga saat ini baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terus mencari formula yang tepat agar kejadian banjir tidak terulang di kemudian hari. (ANP)