Kunker Gubernur Sultra dapat Apresiasi dari Kemenaker, BNPB dan Kemenko Marves

MUS • Friday, 19 Feb 2021 - 14:42 WIB

Jakarta - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi beserta rombongan kerja melakukan kunjungan ke Kementerian Tenaga Kerja(Kemenaker) RI dan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI di Jakarta Kamis (18/2/2021) kemarin.

Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sultra M. Ridwan Badallah kepada mnctrijaya.com, Jumat (19/2/2021), sejumlah agenda yang dituntaskan Kamis kemarin adalah kunjungan ke Kemenaker RI bertemu Menteri Ida Fauziah, ke BNPB-RI bertemu Kepala BNPB Doni Monardo, dan malam harinya bertempat di Hotel Borobudur digelar pertemuan yang membahas pembangunan sektor tambang Sultra yang ramah lingkungan.

Secara garis besar lewat release Jubir Gubernur Sultra Ilham Q. Moehiddin menerangkan, Gubernur Ali Mazi dan rombongan menyambangi Kementerian Ketenagakerjaan RI dan bertemu Menteri Ida Fauziah. Hasil dari pertemuan tersebut, Gubernur Sultra Ali Mazi dan Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah sepakat mendorong komitmen peningkatan status BLK Kendari menjadi Balai Besar Pelatihan Vokasi Internasional. Era industri teknologi tinggi yang akan segera datang mendesak pentingnya SDM berkompetensi Internasional.

Gubernur Ali Mazi berterimakasih kepada Menteri Ida. Wajah BLK yang dulu kurang diminati sebagai penataran kompetensif, segera berubah. Saat masih berada di bawah wewenang pemda, BLK kurang mendukung kepentingan dunia usaha. Hal tersebut disebabkan keterbatasan pendanaan sehingga berimbas pada ketersediaan tenaga pelatih.

“Setelah berada di bawah wewenang Kementerian, BLK dengan beragam kegiatannya mampu mencari minat dan mendorong masyarakat untuk menetrasi lapangan kerja tersedia, atau yang disediakan oleh perusahaan,” kata Gubernur Ali Mazi.

Sebagai bukti komitmen Gubernur Ali Mazi kepada Kemenaker RI, Pemprov. Sultra akan bersinergi demi kelancaran perizinan, alokasi lahan yang telah disetujui gubernur, yang saat ini sedang menunggu proses hibah AMD di DPRD Sultra. Kemenaker RI bahkan dapat memulai proses konstruksi infrastruktur BBPVI Kendari sembari menunggu finalisasi persetujuan legislatif mengenai hibah AMD.

Menteri Ida Fauziyah berterimakasih kepada Gubernur Ali Mazi atas awareness yang membanggakan itu. Dikatakan Menteri Ida Fauziyah, Kemenaker RI saat ini memiliki “sembilan lompatan”, yang salah satunya adalah Transformasi BLK, yang mencakup empat plaform (4R), yakni; Rebranding, Revitalisasi, Reorientasi, dan Relationship.

“Namun kendala utama kami adalah BLK yang dikelola oleh pemda, tidak bisa didorong cepat untuk melakukan transformasi. Makanya kami butuh ada BLK di setiap provinsi. Saat ini Kemenaker RI memiliki 21 BLK di 15 provinsi. Jumlah ini masih sedikit. Masih ada BLK yang melakukan pembinaan di luar provinsinya, seperti BLK Nusa Tenggara Barat yang melakukan pembinaan tenaga kerja di Nusa Tenggara Timur,” jelas Menteri Ida Fauziyah.

Dalam kunjungan ke Kemenaker ini, rombongan Gubernur mendapat sambutan dan apresiasi yang luar biasa dari Menaker Ida Fauziah.

Rombongan kerja Gubernur Ali Mazi, saat bertemu Menaker antara lain, Asisten I Setprov. Sultra Basiran, Kepala Bappeda Prov. Sultra J. Robert Maturbongs, dan Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu. Sedangkan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah didampingi Dirjen Binalattas Budi Hartawan, Staf Khusus Menaker Caswiyono Rushdie, dan Anggota Tim Asistensi Kemenaker Bowo.

Lebih lanjut Jubir Gubernur Sultra menyampaikan kunjungan kerja selanjutnya Gubernur Sultra Ali Mazi dan Rombongan menyambangi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI. Dimana kedatangan Gubernur disambut dengan baik oleh Kepala BNPB RI Doni Monardo.

Gubernur Ali Mazi dan Kepala BNPB-RI Doni Monardo menyepakati sejumlah langkah awal terkait mitigasi warga Pasarwajo dan sejumlah potensi kebencanaan di wilayah lainnya di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Sejumlah usulan Gubernur Ali Mazi terkait rehabilitasi dan rekonstruksi paska bencana longsor dan banjir besar tahunan pada tahun 2019 dan tahun 2020, yang terjadi di beberapa kab/kota di Sultra (Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Konawe Utara, Konawe, Konawe Selatan, dan Bombana), juga akan segera ditindaklanjuti oleh BNPB-RI setelah dilakukan verifikasi tahap awal. “Verifikasi tersebut bertujuan untuk mendeteksi besaran dan dampak bencananya seperti apa,” jelas Gubernur Ali Mazi.

Dalam pertemuan itu Gubernur Ali Mazi dan Kepala BNPB-RI Doni Monardo membicarakan pemindahan permukiman warga Pasarwajo di pesisir Teluk Buton, masih akan ditindaklanjuti dengan verifikasi untuk melihat kondisi sesungguhnya yang terjadi di sana dan bagaimana langkah mitigasinya. Verifikasi juga dilakukan untuk melihat seberapa besar dampak bencana yang ditimbulkan, utamanya dampak tsunami yang dapat terjadi setiap saat, dan juga banjir akibat naiknya permukaan air laut, atau air laut yang pasang dan menggenangi daratan pada daerah yang lebih rendah dari permukaan air laut atau dikenal dengan Rob.

Kepala BNPB-RI Doni Monardo menyatakan bahwa kendati tidak dapat dipastikan kapan, namun kemungkinan tsunami masih akan terjadi di Pasarwajo, atau di pesisir Kabupaten Buton yang menghadap langsung Laut Banda. “Jika suatu daerah pernah dilanda tsunami, maka kemungkinan besar daerah tersebut masih akan menerima impact yang sama, entah kapan,” kata Doni Mornado.

Aliran Sungai Wanggu juga mendapat perhatian serius Gubernur Ali Mazi dan Kepala BNPB-RI Doni Monardo. Sedimentasi (proses pendangkalan) yang terjadi di muara sungai ini, ikut menyebabkan pendangkalan pada dasar Teluk Kendari.

Volume sedimen yang masuk ke DAS (Daerah Aliran Sungai) Wanggu sebagian besar disumbangkan oleh aktivitas pertambangan dan kegiatan masyarakat di dua kabupaten/kota yang dilalui sungai ini. DAS Wanggu merupakan bagian dari Sungai Lasolo – Sampara, yang secara administratif meliputi Kota Kendari (di Kecamatan Mandonga, Baruga dan Anduonohu), dan Kabupaten Konsel (di Kecamatan Ranomeeto, Moramo dan Konda).

Pertemuan tersebut berhasil mendorong sejumlah keputusan penting terkait kebencanaan di Provinsi Sultra. Kedua belah pihak menjadikan potensi kebencanaan di Sultra sebagai perhatian serius dan harus mendapat penanganan khusus.

Pada pertemuan hari ini, Jumat (19/2/2021), Gubernur Ali Mazi dan rombongan diterima oleh Menteri Kemenko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan, membahas sejumlah hal pembangunan dan investasi.

Lewat rangkaian kunjungan kerja ini Gubernur Sultra Ali Mazi berharap dapat membawa Sulawesi Tenggara terus maju dan mampu bersaing dengan provinsi lain yang lebih maju. (HenQ)