Hasil Evaluasi, Jateng di Rumah Saja Tunjukkan Dampak Signifikan, tak ada Lagi Zona Merah di Jateng 

MUS • Monday, 15 Feb 2021 - 15:09 WIB

Semarang - Kasus penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah terus menurun. Bahkan dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah tidak lagi ada zona merah, dan berubah menjadi zona orange.

Hal tersebut tidak lepas dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menangani Covid-19. Mulai dari Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, percepatan vaksinasi hingga Gerakan "Jateng Di Rumah Saja" selama dua hari. Ganjar menyebut bahwa gerakan tersebut cukup efektif menurunkan angka kasus Covid-19 hingga 40-50 persen  dan tidak ada zona merah di Jawa Tengah. 

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang diterimanya, zonasi empat minggu terakhir hingga 7 Februari 2021. Yakni 18-24 Januari yang masuk zona merah diantaranya Grobogan, Klaten, Kota Semarang dan Kendal. Sedangkan 25-31 Januari zona merah meliputi Kendal, Karanganyar, Cilacap, Blora dan Kebumen. Namun, angka terus menurun hingga 1-7 Februari 2021, Jawa Tengah tidak ada zona merah.

Tren bulanan Covid-19 di Jawa Tengah Januari mengalami penurunan menjadi 28.189 dari Desember yang mencapai 30.948. Sedangkan tren mingguan hingga 14 Februari 2021 juga turun. Terakhir di angka 4.721. Padahal di minggu sebelumnya mencapai 5.530.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam rapat mingguan penanganan COVID-19 di lantai 2 Kantor Pemprov Jateng, Senin (15/2). Ganjar mengatakan, hari ini perkembangan COVID-19 di wilayahnya cukup bagus.

"Jadi penambahannya menurun, bahkan untuk pertama kali kemarin saya dilapori yang terkonfirmasi sudah menurun juga, kalau biasanya panahnya merah-merah naik ini sekarang sudah ada kok yang hijau," tutur Ganjar.

Kemudian dalam rapat yang berlangsung sejak 08.30 WIB tersebut, Ganjar juga mendapatkan progres vaksinasi tahap pertama di Jateng berjalan dengan baik. Hanya saja, perlu didorong karena beberapa daerah masih belum maksimal.

"Vaksinasinya untuk yang tahap kedua Jateng masih bagus, masih tertinggi se Indonesia. Cuman yang vaksinasi (tahap) pertamanya ini perlu digenjot karena masih ada beberapa daerah yang belum selesai," tegasnya.

Ganjar mengatakan, pihaknya juga akan segera menyiapkan metode tambahan, dalam rangka target vaksinasi akhir tahun. Termasuk, mulai menyiapkan untuk penerimaan vaksin yang disebut oleh Menkes dalam waktu dekat akan kembali didistribusikan dan disusul juga vaksin lain selain Sinovac.

"Kita mesti menyiapkan titiknya nanti kira-kira di mana, cold chainnya seperti apa, apakah ada atau tidak, apalagi nanti vaksin dari beberapa jenis yang membutuhkan suhu bahkan minusnya banyak sekali. Nah ini ada nggak peralatannya, kalau selama ini yang sudah ada kita masih bisa handle sehingga kita bisa tinggal lakukan percepatan saja untuk komunikasi dengan pusat," jelasnya.

Dalam rapat tersebut, Ganjar juga menerima laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo, jika mulai hari ini Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa di Jateng mulai dilatih untuk membantu sistem tracing. (Den)