Geliat Sektor Properti, Pulihkan Ekonomi Negeri

MUS • Friday, 12 Feb 2021 - 23:07 WIB

Jakarta - Pandemi covid-19 yang menghantam Indonesia sejak tahun lalu berdampak nyaris ke semua sektor. Beruntung, pertumbuhan kredit properti masih berada di jalur positif. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sebagai penguasa 40% pangsa pasar KPR, bahkan mencatat kinerja yang bisa dibilang fenomenal.

Sepanjang 2020 BTN meraup laba bersih unaudited senilai Rp 1,61 triliun, naik lebih dari 671% dibandingkan kinerja 2019. Sebuah kado manis bagi BTN, yang menapaki usia 71 tahun pada 9 Februari lalu. Selama 71 tahun melayani negeri, Bank BTN telah merealisasikan kredit lebih dari Rp 640 triliun, dan mengalir lebih dari 5 juta masyarakat di Indonesia dari seluruh segmen

Plt. Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu mengatakan, pencapaian membanggakan perseroan di tahun 2020, tercapai berkat efisiensi terhadap unit-unit kantor kas, yang transaksinya menurun selama pandemi.

"Kita tutup outlet di tahun 2020 kurang lebih 100 kantor kas yang tidak produktif. Karena sekarang transaksi sudah 90 persen lebih di e-channel. Dengan digitalisasi, outlet konvensional yang dirasa sulit tumbuh, kita tutup," kata Nixon dalam Banking Outlook 2021, Kamis (11/2/2021).

Capaian ini, membuat BTN berani melipatgandakan target untuk 2021. Tak tanggung-tanggung, BTN menargetkan labanya tumbuh di kisaran Rp 2,5 triliun-2,8 triliun di akhir tahun 2021. "Kita sudah submit rencana bisnis akhir tahun lalu ke OJK. Mudah-mudahan di-approve oleh regulator. Di sana kita targetkan laba tumbuh lagi menjadi Rp 2,5 triliun - Rp 2,8 triliun,” lanjut Nixon.

Nixon menambahkan, tahun 2021 menjadi momentum bagi BTN untuk bekerja lebih baik dan membawa hasil melebihi harapan. Ia yakin tahun ini tekanan akibat pandemi bisa perlahan diatasi, seiring berjalannya program vaksinasi covid-19.

“Kami memproyeksi, vaksinasi akan menjadi suntikan angin segar untuk sektor properti. Tahun ini, kami akan melanjutkan adaptasi dan transformasi menyesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru,” ujar Nixon di kesempatan berbeda.

Nixon menjelaskan, pada tahun 2021 dengan fundamental kokoh yang sudah dibangun sepanjang tahun 2020, Bank BTN semakin mantap bertranformasi sebagai menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia pada tahun 2025. Nixon memaparkan 5 aspirasi yang disusun untuk menggapai visi misi tersebut: yaitu meningkatkan low-cost funding sebesar 2 kali lipat menjadi Rp270 triliun, mendorong keterjangkauan akses perumahan bagi lebih dari 6 juta masyarakat Indonesia, membangun one stop shop financial solution untuk bisnis terkait perumahan, menjadi inovator digital dan home of Indonesia’s best talent serta membangun portofolio berkualitas tinggi dan menurunkan rasio kredit macet

“Tahun ini kami akan terus meningkatkan layanan perbankan kami, pandemi Covid-19, disrupsi memberikan kesempatan bagi kami untuk memacu performa layanan digital kami seperti banking from home dan aplikasi mobile banking serta meracik variasi produk KPR yang kami racik bersama produk cash management maupun produk tabungan kami untuk menarik nasabah agar lebih loyal terhadap Bank BTN,” kata Nixon.

Kontribusi pulihkan ekonomi  

Sementara itu, dalam rangkaian perayaan HUT ke-71, Bank BTN akan menggelar Anniversary BTN Solusi Properti Expo pada 27 Februari mendatang. Misi khusus dalam ajang pameran properti virtual kali ini adalah menjadikan Bank BTN sebagai One Stop Solution, bagi semua konsumen di seluruh Indonesia yang ingin mewujudkan hunian impiannya.

“Tak hanya Properti Expo, untuk meningkatkan transaksi baik transaksi lewat EDC, ATM dan Mobile Banking Bank BTN, kami bekerjasama dengan para merchant seperti Alfamart, Indomaret, Mitra10 maupun merchant online seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan lain sebagainya dengan berbagai diskon menarik dan tak ketinggalan ada cashback untuk top up di Linkaja dan Gopay,” kata Nixon.

Pada HUT kali ini, lanjut Nixon, BTN juga menawarkan Program Kado Beruntung, diantaranya suku bunga KPR mulai 4,71% bekerjasama dengan developer terpilih, diskon biaya provisi dan biaya administrasi, serta biaya appraisal dan cashback yang menarik.

Dengan semua strategi itu, BTN optimistis realisasi KPR mampu mencapai lebih dari 200 ribu rumah. Bukan hanya untuk keuntungan perseroan, tapi demi mendorong aktivitas dan pertumbuhan ekonomi dalam aspek yang lebih luas. Mengingat sektor properti memiliki efek pengganda terhadap 170 industri turunan, seperti baja, semen, cat, dan lainnya.  

"Kalau bisa akadkan 200 ribu-250 ribu rumah maka bisa mempekerjakan 1 juta tukang.  Perguliran ekonomi dari perumahan luar biasa, setiap perumahan baru bisa menghasilkan ekonomi baru," lanjut Nixon.

“Sektor properti menjadi salah satu sektor yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi yang saat ini sedang diupayakan Pemerintah, Bank BTN yang berada dalam ekosistem properti berkomitmen mendorong seluruh stakeholder untuk memanfaatkan momentum kebangkitan ekonomi,“ tambah Nixon.

Apalagi data menunjukkan backlog perumahan di tanah air masih cukup tinggi. Setidaknya 7 juta orang di Indonesia belum memiliki rumah, sehingga potensi penyaluran KPR akan terbuka lebar.

Bunga rendah

Tapi tidak boleh dilupakan, besaran bunga KPR menjadi pertimbangan calon konsumen menentukan bank yang dituju. Jika dibandingkan di antara bank-bank Himbara, rata-rata suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR BTN berada di posisi kedua paling rendah, yakni 9.95% (sumber https://www.btn.co.id). Sedangkan BNI 10,00 persen, BRI 9,90 persen, dan Bank Mandiri 9,75 persen.

Dengan kebijakan bunga acuan rendah oleh Bank Indonesia, maka penurunan suku bunga kredit perbankan, termasuk KPR, masih cukup terbuka. Sebab suku bunga acuan BI di level 3,75 persen membuat beban dana perbankan semakin turun. Pemerintah juga membantu efisiensi beban dana, dengan melakukan penempatan dana pada bank-bank pelat merah dan bank daerah.

Seperti kata Solikhin, salah seorang konsumen KPR BTN di Citayam, Depok, Jawa Barat. “Kondisi lagi berat begini, kalau bisa sih bunga cicilan diturunin lagi ya,” harapnya. Harapan yang - mungkin - mewakili harapan banyak konsumen, dan layak dipertimbangkan BTN. (Mus)