Mafia Tanah Bikin Resah

MUS • Thursday, 11 Feb 2021 - 11:59 WIB

Jakarta – Penasihat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Dino Pati Djalal, baru saja menjadi korban mafia tanah. Sertifikat tanah rumah Ibunya di Executive Paradise, Antasari, Jakarta Selatan, beralih nama menjadi nama orang lain.

“Tidak ada akte, tidak ada pembicaraan, tidak ada niatan untuk dijual. Tahu-tahu sudah terganti namanya. Dan yang saya tahu dalangnya ini masih muda, masih sekitar 30-an lah. Polisi ini kan professional harusnya bisa mengungkap dalang-dalangnya ini,” ujar Dino pada program Trijaya Hot Topic Petang Rabu (10/2/2021).

Juru Bicara Kementrian ATR/BPN, Teuku Taufiqulhadi menjelaskan bahwa ada pemalsuan KTP dari ibunda Dino. Foto pada KTP diganti menjadi foto orang lain, dan orang itulah yang mengurus kepemilikan nama atas sertifikat tanah milik Dino.

Taufiq juga menjelaskan jika proses validasi untuk mengurus pergantian nama sertifikat tanah hanya perlu pemilik dari sertifikat tanah datang saat ‘balik nama’. “Ya kalau balik nama itu yang paling penting adalah datang orangnya, ada NIKnya, dan validasi yang paling penting itu melalui NIK dan KTPnya dan itu sudah terpenuhi. Di kantor cabang pun proses ini juga sudah berlapis. Mungkin ada beberapa proses yang terlewatkan,” jelas Taufiq.

Komisioner Ombudsman Republik Indonesia, Dadan Suparjo mengakui pihaknya menerima cukup banyak menerima laporan mengenai kasus mafia tanah. Bahkan dalam 3 tahun terakhir, kasus ini menjadi yang terbanyak diadukan ke Ombudsman. Tetapi tidak semua laporan terbukti bahwa ini kesalahan administrasi, karena ada kasus yang masih tertunda karena putusan pengadilan. (Daf)