Pakar Geolinguistik UI: Penamaan Wilayah Erat Kaitannya dengan Sejarah Penduduk

MUS • Monday, 8 Feb 2021 - 18:55 WIB

Jakarta – Penamaan rupabumi atau nama wilayah menjadi hal yang penting, karena berhubungan dengan sejarah suatu wilayah. Sehingga apabila nama-nama yang sudah ada diubah, maka akan ikut mengubah identitas dan sejarah dari tempat tersebut.

“Mengapa Indonesia berani mengganti nama wilayah Laut Cina Selatan menjadi Laut Natuna Utara? Saya bilang itu bukan berani, saya bilang itu adalah hak Indonesia untuk memberi nama pada wilayahnya. Karena yang kita beri nama adalah wilayah yang termasuk dalam Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia, itu hak kita. Itu adalah hak Indonesia untuk mengelola SDA di sekitarnya," ujar Pakar Geolinguistik dari Universitas Indonesia, Dr. Multamia RMT Lauder, dalam program Polemik Trijaya pada Sabtu lalu (6/2/2021).  

Narasumber lainnya, Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim Badan Informasi Geospasial, Ade Komara Mulyana juga mengingatkan pemberian nama tempat dan rupabumi (toponimi) tidak boleh dilakukan sembarangan. Selain akan menghilangkan identitas dan sejarah suatu tempat, penamaan yang keliru menggunakan istilah asing juga merugikan jati diri bangsa. (Daf)