Kasus Covid-19 Selama PPKM Melonjak, Jateng dan Bogor Terapkan Pembatasan Ekstra di Akhir Pekan  

MUS • Friday, 5 Feb 2021 - 18:11 WIB

Jakarta - Kasus infeksi covid 19 di Indonesia tidak juga mengalami penurunan walaupun pemerintah pusat telah mengadakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di pulau Jawa dan Bali, sejak 11 Januari hingga 8 Februari mendatang. Merespon perkembangan ini, beberapa pemerintah daerah berinisiatif menerapkan pembatasan lanjutan di wilayah masing-masing.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, mulai Sabtu-Minggu ini kota Bogor akan  menerapkan sistem ganjil-genap untuk mengurangi mobilitas warga, demi membantu pemerintah pusat menekan angka kasus covid-19.

“Pada intinya kami merespon apa yang disampaikan pak Presiden yang mengatakan bahwa PPKM tidak efektif. Ini dasar kami melangkah untuk melakukan pembatasan mobilitas masyarakat, dan dilakukan di akhir pekan karena di kota Bogor ini pada akhir pekan volume kendaraan yang masuk banyak, sehingga kita bisa melakukan pencegahan terhadap kerumunan melalui ganjil-genap ini,” kata Dedie A. Rachim dalam program Trijaya Hot Topic sore edisi Jumat (5/02/2021).

Sementara itu dalam program yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi penjelasan soal Gerakan “Jateng di rumah aja”, yang akan dimulai akhir pekan ini. Ganjar menyebutkan, cara masyarakat berpartisipasi dalam gerakan ini cukup sederhana, dengan hanya berada di rumah masing masing selama akhir pekan, tanpa melakukan mobilitas.

“Pada awalnya di Jawa Tengah diadakan pembatasan ketat di beberapa wilayah besar seperti Solo raya dan Semarang raya. Lalu pada akhirnya kawan-kawan Bupati dan Wali Kota yang lain di jawa tengah menyatakan ikut serta dalam program pengetatan tersebut,” kata Ganjar.

Ganjar mengakui kebijakan pemerintah mengenai Lockdown akhir pekan tidak populis.  Tapi hal ini harus ditempuh untuk menunjukan komitmen disiplin, sekaligus ekspresi empati kepada para tenaga kesehatan yang berperang melawan covid-19 terkhusus di Jawa Tengah. (Kuh)