Siloam Hospitals Ambon Berbagi Informasi Mitos dan Fakta Penyakit Stroke

ANP • Friday, 5 Feb 2021 - 13:43 WIB

Maluku - Mengacu pada data 2014 yang pernah dilakukan Penelitian pengembangan kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan RI,  21,1 persen dari seluruh penyebab kematian disebabkan oleh stroke. Adapun data Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) pada 2009 menyebutkan 65 persen pasien stroke mengalami kecacatan dari berbagai level, tidak hanya mereka yang tidak bisa berjalan, bergerak, tetapi juga gejala lain yang mengindikasikan seseorang terkena stroke.

Dokter spesialis syaraf dari Siloam Hospitals Ambon, dr. Enseline Nikijuluw, Sp.S., mengatakan, membangkitkan rasa gembira dan bahagia, merupakan cara efektif dan mudah yang dapat dilakukan.

"Selalu membangkitkan rasa gembira guna relaksasi pada otot dan kerja saraf tepi," ungkap dr. Enseline melalui aplikasi zoom Webinar Kesehatan, Kamis, (04/02) yang digelar Manajemen Siloam Hospitals Ambon bertema : "Kenali Stroke Mitos versus Fakta".

"Pada saat kita gembira atau merasa senang itu akan membuat keseimbangan hormon-hormon dan neurotransmiter otak. Maka akan mempengaruhi kerja organ-organ di tubuh agar lebih aktif dan seimbang," imbuhnya.

Dokter Enseline Nikijuluw melanjutkan, selain sejumlah faktor stroke yang umum dimiliki manusia lanjut usia, khususnya di wilayah Maluku, dokter yang sehari harinya berpraktik di Siloam Hospitals Ambon ini turut menjelaskan sejumlah fakta dan mitos.

*Beberapa informasi yang tidak benar seputar penyakit stroke itu adalah stroke merupakan penyakit orang tua dan tidak bisa di cegah. Termasuk mitos yang menyatakan stroke adalah penyakit keturunan dan penyebab penyakit jantung. Sejumlah mitos itu harus diluruskan agar masyarakat, khususnya di kota Ambon mengetahui," tutur dr. Enseline Nikijuluw, Sp.S.

Dalam paparannya, Enseline menyebutkan, hampir 80 persen gejala penyakit stroke dapat dicegah melalui prilaku hidup sehat dan konsisten. Termasuk penyembuhan stroke apabila timbul gejala dini. "Dengan catatan, segera melakukan deteksi dini dan pengobatan teratur jika merasakan gejala dini akan penyakit stroke," ujarnya.

Disebutkan cara mudah mengenali gejala stroke, antara lain : sulit menelan air minum, gerakan sebagian anggota tubuh melemah dan sakit kepala yang muncul tak diduga.

"Karenanya  sangat diperlukan melakukan  pola hidup sehat sekaligus mengkonsumsi asupan gizi yang seimbang. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang tidak normal pada tubuh kita agar kita dapat mengatasi penyakit dengan pengobatan yang tepat," pungkas dr. Enseline.

Stroke adalah penyebab kecacatan dan kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2014. Di tahun berikutnya 2015,  adalah penyebab kematian tertinggi di dunia (Data Kemenkes RI). Saat ini terdapat 17 juta kasus Stroke, 6,5 juta kematian, dan 26 juta penyintas.

Faktor resiko yang menyebabkan stroke pada umumnya karena Darah Tinggi, Gula Darah, Diabetes, Kolesterol, Asam Urat, Obesitas, dan Kebiasaan merokok  serta mengkonsumsi alkohol. (ANP)