Tak Dikelola dengan Benar, Limbah Medis Berpotensi Tularkan Covid-19

MUS • Thursday, 4 Feb 2021 - 19:35 WIB

Jakarta – Limbah medis bekas pasien dan perawat covid-19 menumpuk hingga 140 ton per hari. Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) Lia G. Partakusuma dan anggota Ombudsman Alvin Lie, memberikan kajian mengenai cara-cara mengelola limbah medis covid-19 dalam program Trijaya Hot Topic Petang, Kamis (4/2/2021).

Lia menyampaikan sampah-sampah bekas dari pasien maupun satgas relawan penanganan covid-19 harus dihancurkan terlebih dulu sebelum dibuang. Untuk alat-alat medis yang masih bisa dipakai dan limbah daur ulang, harus dibersihkan secara berkala menggunakan disinfektan. Agar seluruh virus yang ada pada alat-alat maupun bahan daur ulang tersebut hilang, sehingga dapat menutup rantai penyebaran virus covid-19 ini.

Lia juga menegaskan, jika tidak ditangani dengan tepat, limbah medis tersebut masih memiliki potensi penularan virus. Penanganan limbah ini bisa dengan cara menghancurkan sampah-sampah seperti masker bekas pakai, APD, makanan, dan jarum suntik bekas pakai, sebelum dibuang ke tempat sampah atau incinerator.

Sementara itu Alvin Lie meminta masyarakat untuk ikut aktif berpartisipasi dalam pengelolaan limbah, dan mengawasi orang-orang yang masih membuang sampah masker sembarangan. Alvin mengimbau masyarakat berani melapor ke Ombudsman setempat, jika ada oknum yang membuang sampah terpapar virus covid-19 sembarangan. (Daf)