Khofifah Kenalkan Kawasan Industri Halal Jatim Ke Gubernur NTB

MUS • Wednesday, 3 Feb 2021 - 10:53 WIB

Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah dan rombongan di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Di hadapan Gubernur NTB, Khofifah mengenalkan pengembangan Kawasan Industri Halal (KIH) di Jawa Timur yang diperuntukkan Industri Kecil Menengah (IKM).

Menurut Khofifah, KIH adalah suatu area yang dikhususkan untuk produksi dan tempat penyimpanan produk halal. Di mana integritas suatu produk halal dijamin oleh kawasan melalui sistem dan prosedur halal yang ketat. Rencananya, kawasan ini akan dilaunching sekitar Minggu kedua Februari.

Khofifah juga menyampaikan, kawasan ini diharapkan mampu mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia. Harapannya KIH bisa menjadikan pelaku IKM semakin bermartabat. Apalagi Provinsi Jatim backbone ekonominya yang berasal dari UMKM hampir mencapai 57 persen.

“Kawasan ini berada di wilayah Sidoarjo cukup luas dan rapi. Ini disiapkan untuk IKM. Bangunannya dibuat 6x12 meter. Silakan Pak Gubernur, timnya bisa mengunjungi Kawasan Industri Halal mumpung lagi di Jatim,” ujar Khofifah.

Ia juga menjelaskan, dengan masih besarnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk halal yang masih banyak dipenuhi dari impor, maka menjadi peluang bagi Jatim untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut.KIH ini memiliki fasilitas seperti sertifikasi halal, laboratorium halal, dan segala sesuatu terkait penguatan IKM. Khususnya yang berbasis kawasan industri halal.

“Semua fasilitas ini untuk mendorong UKM dan IKM agar dipastikan kehalalannya dan tembus ekspor. Sekarang ini yang disiapkan khusus bagi pelaku IKM, tentu bisa menjawab bahwa pelaku IKM/ IKM dapat mewujudkan mimpinya untuk memiliki tempat produksi atau pabrik ,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim.

Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah menyatakan ketertarikannya terhadap KIH Jatim. Pemprov NTB akan belajar dalam mengelola KIH seperti di Jatim.

“Kami ingin belajar juga banyak dari Ibu Gubernur tentang Kawasan Industri Halal, dan banyak hal yang lain,” jelasnya.

Ia berharap, ke depan bisa semakin bersinergi antara NTB-Jatim. Para pengusaha dari Jatim akan disediakan lingkungan yang cukup nyaman di NTB. Terutama untuk bisnis yang membutuhkan relokasi yang lebih murah tenaga kerja dan mampu memaksimalkan sumber daya yang dimiliki NTB.

“Mudah-mudahan kolaborasi dan sinergi seperti ini bisa terus kami lanjutkan di masa yang akan datang,” pungkasnya. (Her)