Kemendikbud Dukung Pengembangan CNC Karya SMK Surakarta Jawa Tengah

AKM • Wednesday, 3 Feb 2021 - 09:36 WIB

Jakarta - Pengembangan karya anak bangsa terus dilakukan  melalui pendidikan vokasi yang sesuai kebutuhan dunia industru dan usaha. Direktur Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)  Wikan Sakarinto mempromosikan mesin Computer Numerical Control (CNC) dengan label Hasil Karya Indonesia (HKI) yang diproduksi oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Warga Surakarta, Jawa Tengah.

Mesin CNC yang terdiri atas CNC 3 Axis dan CNC 5 Axis tersebut, merupakan hasil karya proyek guru SMK bersama mitra industri dan melibatkan langsung siswa SMK Warga.

"Saya sangat menyarankan kepada seluruh kampus vokasi seluruh Indonesia yang memiliki jurusan manufaktur dan permesinan untuk membeli produk HKI ini,” kata Wikan dikutip dari siaran pers Kemdikbud, Selasa (2/2/2021).

Kunjungan Wikan bertujuan memastikan berjalannya program SMK sebagai Center of Excellence (CoE) atau SMK Pusat Keunggulan (PK). "Kami ingin memastikan budaya kerja, sistem, dan juga SDM-nya berjalan baik,” ujarnya.

Mesin CNC karya anak bangsa itu memiliki harga sangat kompetitif, yakni Rp 170 juta untuk CNC 3 Axis dan Rp 370 juta untuk CNC 5 Axis. Ditambah, mesin tersebut juga telah berstandar industri sehingga dapat dipesan oleh pihak industri.

Untuk mesin CNC 3 Axis, memiliki daya sekitar 500 watt sehingga dapat digunakan untuk industri rumahan (home industry). 

"Selain melayani pesanan industri, dana bantuan CoE ini dapat menjadikan teaching factory di SMK Warga sebagai workshop dan training center bagi murid kelas XI dan XII maupun bagi satuan pendidikan vokasi lain dan masyarakat sekitarnya,” kata Wikan.

Keunggulan lain dari mesin CNC buatan SMK Warga adalah sistem controlleryang dikembangkan secara mandiri. Wikan menyebut SMK juga akan mendapatkan pendampingan dari perguruan tinggi vokasi untuk mengawasi berjalannya proses teaching factory. "Karya anak bangsa ini sungguh patut diapresiasi oleh bangsa sendiri dan dunia,” kata Wikan.

Selain mesin CNC, SMK Warga juga membuat bucket untuk escavator atau alat berat pertambangan. Produk bucket tersebut dibuat melalui kerja sama SMK Warga, PT BUMA, dan industri kecil sekitarnya (UMKM) telah dibeli oleh PT BUMA sendiri sebanyak 180 pieces.

Produk tersebut juga memiliki keunggulan karena masa pakai lebih lama sampai 550 jam dibandingkan produk serupa yang dibeli di luar negeri dengan masa pakai 480 jam. SMK Warga Surakarta berhasil melakukan pengembangan produk karena memiliki dukungan research and development (R & D) yang dikembangkan bersama Akademi Teknologi Warga, Universitas Sebelas Maret, dan PT BUMA.

Akhirnya dari yang biasanya impor dari Tiongkok dan Jepang, sekarang justru menghasikan pesanan hingga 500pieces dengan kisaran harga Rp 1 juta," ujarnya.

Wikan juga melakukan kunjungan ke SMKN 4 Surakarta yang memproduksi pakaian bersama SMK-SMK lainnya jurusan Tata Busana. Wikan juga diminta menjadi model untuk memeragakan 35-40 baju produk SMK tersebut.

Wikan berjanji akan membuat kebijakan yang mewajibkan semua Politeknik dan SMK memakai baju batik buatan SMK pada hari tertentu. "Meski melelahkan, tapi saya senang. Saya harap SMK juga mau berlelah-lelah untuk maju. Silakan pakai foto-foto ini secara gratis untuk mempromosikan produk busana ini melalui media yang dimiliki sekolah,” kata Wikan.