RS Lapangan Kostrad, Komitmen TNI AD Bantu Korban Bencana Gempa Mamuju

MUS • Thursday, 28 Jan 2021 - 20:37 WIB

Jakarta - Gempa bumi dahsyat yang melanda wilayah Sulawesi Barat, khususnya di wilayah Mamuju dan Majene serta sekitar wilayah Sulawesi Barat pada 15 Januari lalu dengan magnitudo 6,2 mengakibatkan ribuan bangunan hancur dan rusak parah, serta ribuan warga mengalami luka-luka dan  lebih dari seratus orang  meninggal dunia.

Sejumlah fasilitas, sarana umum serta  kantor layanan publik juga mengalami kerusakan dampak dari gempa gumi tersebut. Tidak terkecuali fasilitas kesehatan dan rumah sakit yang mengalami kerusakan parah hingga tidak dapat dioperasionalkan secara normal.

Dengan kondisi tersebut, beberapa rumah sakit mengalami beban pelayanan yang sangat berat dikarenakan harus merawat pasien yang sakit, ditambah dengan menolong dan memberikan pengobatan bagi para korban luka-luka akibat tertimpa runtuhan bangunan.

Mendasari pelayanan darurat yang  dibutuhkan para korban gempa di Mamuju, TNI Angkatan Darat bergerak cepat dengan mengirimkan Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) secara lengkap dengan berbagai fasilitas dan peralatan medis yang dibutuhkan.

Instruksi untuk mengirimkan Rumkitlap ini langsung atas perintah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa yang menginginkan Rumkitlap yang lengkap agar dapat memberikan perawatan dan pengobatan bagi korban gempa di Mamuju, termasuk dengan dikirimkannya Batalyon Kesehatan 2/Yudha Bhakti Husada Divisi Infanteri 2 Kostrad yang berkedudukan di Malang.

Dijelaskan Komandan Batalyon Kesehatan 2/ Yudha Bhakti Husada Divif 2 Kostrad Letkol Ckm, Ayiq Mahmud mengatakan sejak 24 Januari 2021, Rumkitlap yang dikomandoinya telah dioperasionalkan secara penuh.

Lebih lanjut dikatakan, untuk mendirikan Rumkitlap, Yonkes 2 Kostrad  mendapat  dukungan dari Mabes Angkatan Darat dengan dilengkapi berbagai fasilitas kesehatan yang mendukung untuk penanganan kedaruratan korban gempa.

“Kami menyiapkan 144 personel dan 13 personel dari Puskesad terdiri dari dokter spesial ortopedi bedah serta perawat mahir. Untuk menggelar sekaligus mengoperasionalkan Rumkitlap ini yang meliputi  28 unit tenda, alkes seluruh tenda, dan mobilisasi serta perlengkapan pendukung seperti Genset, Water Tratment, Kitchen dan Sanitary Mobile,“ jelasnya.

Diungkapkan, Rumkitlap ini juga dilengkapi dengan fasilitas Unit Gawat Darurat (UDG), ruang bedah/operasi, ruang kebidanan, serta fasilitas lainnya yang mendukung perawatan pasien dengan kapasitas 100 tempat tempat tidur dibagi menjadi dua bagian,  perawatan laki-laki dan perempuan kemudian dilengkapi juga pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, radiologi, farmasi, dan Central Sterile Supply Department (CSSD) serta didukung dengan unit mobil ambulans.

“Lokasi penempatan Rumkitlap  kami dirikan di Lapangan Makorem 142 Tatag, yang merupakan lokasi strategis dalam memberikan bantuan kemanusiaan berupa pelayanan kesehatan terhadap korban gempa,” imbuhnya.

Dukungan Rumkitlap yang dididirikan Yonkes 2/Kostrad ini meliputi obat-obatan serta perlengkapan dan peralatan penunjangnya dari Mabes Angkatan Darat, Puskesad, Kesdam XIV/Hasanuddin serta dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar.

“Selain pelayanan kesehatan yang dilakukan personel Yonkes 2 meliputi evakuasi korban dari titik pengungsian ke Rumkitlap, layanan dapur lapangan kepada awak rumah sakit lapangan dan pasien, memberikan layanan mobile water treatment atau alat penjernih air yang siap diminum dan dapat dimanfaatkan masyarakat Mamuju Sulawesi Barat," jelas Letkol Ckm Ayiq Mahmud yang juga dokter spesialis Ortopedi.

Semenjak berdirinya Rumkitlap Yonkes 2/Kostrad ini, setiap hari puluhan warga berobat maupun memeriksakan kondisi kesehatannya.

“Penyediaan obat untuk poliklinik, perawatan dan operasi seperti antibiotik sistemik, obat-obatan injeksi untuk operasional di ruang perawatan, kamar operasi dan ICU masih kami butuhkan, karena warga yang berobat dan membutuhkan perawatan bukan hanya yang mengalami luka akibat gempa, namun juga warga yang ingin memeriksakan kondisi kesehatannya,“ tukas Ayiq.

“Inilah bentuk komitmen Angkatan Darat serta komitmen kami sebagai tenaga medis dalam memberikan bantuan serta layanan kesehatan kepada sesama yang membutuhkan,“ pungkasnya. (Dispenad/HenQ)