Jakarta – Selasa 26 Januari kemarin, Indonesia mencatatkan kasus positif covid-19 di angka satu juta orang, dan masih menjadi negara hotspot pandemi covid 19 di daerah Asia Tenggara.

Kabid pengembangan profesi perhimpunan ahli epidemiologi Indonesia, Masdalina Pane mengatakan, data itu menjadi tanda bahwa Indonesia tidak bisa menjalankan pengendalian pandemi secara efektif.

“Protokol pengendalian yang dibuat itu tidak diikuti secara sistematis oleh para pengendali, mulai dari tingkat pemerintah pusat hingga tingkat terendah seperti di puskesmas” ujarnya dalam program Trijaya Hot Topic.

Masdalina juga menyatakan kebocoran yang terjadi dalam pengendalian yang belum tertambal hingga saat ini. “Dari pemerintah, banyak melakukan hal-hal yang wasting menurut saya. Seperti test masif sejak awal yang harusnya diganti dengan melakukan test selektif kepada orang yang bergejala, dan yang kedua kita terlalu membuang energi untuk mengisolasi pasien yang tanpa gejala atau bergejala ringan sehingga yang bergejala berat dan kritis kehilangan akses perawatan,” tegasnya.

Masdalina juga meminta Pemerintah jangan terlalu banyak melakukan selebrasi yang tidak terlalu perlu penting, seperti mengadakan seremoni pengiriman vaksin ke daerah.

“Salah satu tujuan bernegara adalah pemerintah itu harus mencerdaskan kehidupan bangsa. Kalau rakyat bodoh, maka pemerintah gagal mencerdaskan bangsa,” tutupnya. (KUH)