Pembelajaran Daring Berlanjut, JSIT Indonesia Terus Bangun Sinergi Orang Tua dan Guru

MUS • Saturday, 23 Jan 2021 - 19:20 WIB

Jakarta - Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia, terus membangun sinergi antara orang tua dan guru dalam proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), akibat pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.

Dalam diskusi Polemik di stasiun radio MNC Trijaya FM,  Ketua JSIT Indonesia Mohammad Zahri, mengatakan secara umum kondisi lembaga pendidikan di bawah JSIT Indonesia sama dengan kondisi sekolah pada umumnya di masa pandemi ini. 

"Sejak awal pandemi ditetapkan pada bulan Maret 2020, JSIT Indonesia sudah mempersiapkan tiga hal diawal pandemi ini pada Maret 2020. Pertama, kami membuat panduan dan pelatihan bagi para guru dari satu wilayah ke wilayah lain, terkait dengan cara mengajar para guru," paparnya.

Kedua, lanjut Zahri, pihaknya melakukan pendampingan keluarga dan orang tua bagaimana menyikapi pembelajaran di rumah secara daring.

"Karena sekolahnya pindah semua ke rumah, jadi kita membuat pendampingan buat orang tua, mulai dari kesiapan orang tua untuk menjalani pembelajaran masa pandemi, pembekalan skill pendampingan bagi orang tua, serta memberikan edukasi bagi orang tua untuk memahami perannya saat pembelajaran di rumah," pungkasnya pria asal Surabaya ini.

Ketiga, imbuh Zahri, yang perlu dipersiapkan dalam mendampingi anak-anak untuk pembelajaran adalah alat dan tools serta kuota yang mendukung.

"Adanya alat seperti handphone dan kuota itu menjadi hal yang semestinya ada di rumah. Terkadang ada orang tua yang hanya bisa menemani anaknya saat malam hari setelah kembali beraktivitas, karena keterbatasan handphone," ungkapnya.

Terakhir, Zahri menekankan perlunya dua elemen, yang harus saling bersinergi untuk menyukseskan pembelajaran jarak jauh bagi peserta didik.

"Dua hal penting yang harus disinergikan untuk suksesnya proses pembelajaran di masa pandemi, yakni Komitmen guru untuk terus kreatif dalam memberikan pembelajaran. Meski sulit dilakukan, tapi harus benar-benar dijalani. Dan selanjutnya adalah sinergitas orang tua, dalam mendampingi anaknya dalam melakukan aktivitas belajar mengajar," tutup Zahri. (Jak)