Pengamat Berharap Fit and Proper Test Calon Kapolri Tidak Menyentuh SARA

ANP • Tuesday, 19 Jan 2021 - 14:41 WIB

JAKARTA - Fit and Proper Test calon Kapolri akan dilaksanakan hari Rabu, 20 Januari 2021 oleh DPR RI.

Pengamat Kebijkan Publik Ir. Djuni Thamrin, M.Sc., Ph.D. mengharapkan, proses uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri dapat berjalan secara lancar dan tidak menyentuh hal yang tidak penting.

"Kami berharap acara tersebut dapat beralan dengan lacar dan aman serta jauh dari hal-hal yang tidak penting," tegas Pengamat Kebijkan Publik Ir. Djuni Thamrin, M.Sc., Ph.D.dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (19/1/2021).

Menurut Djuni, DPR RI seharusnya menghindari pertanyaan yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

"Hal tidak penting yang perlu dihindari adalah pertanyaan atau pernyataan yang menimbulkan gaduh di masyarakat apalagi negara saat ini lagi fokus pada penanggulangan covid-19 ditambah dengan adanya beberapa musibah di beberapa daerah seperti banjir, longsor dan gempa," kata Djuni Thamrin, yang juga menjabat sebagai
Kepala LPPMP Ubhara Jaya tersebut.

Ia mengharapkan kepentingan negara harus ditonjolkan, dengan tidak menyentuh kepentingan kelompok.

"Jangan ditambah beban negara dengan mengedepankan kepentingan sesaat, kepentingan kelompok atau partai tetapi jauh dari nilai-nilai edukasi kepada masyarakat," ujarnya.

Djuni mengatakan, fit and proper testcalon Kapolrì, harus fokus kepada diskusi yang akademis, mendidik publik dan yang paling diharapkan adalah bersepakat untuk menatap masa depan dengan kinerja Polri yang profesional dan akuntabel.

"Yang perlu diperhatikan betul dan sebagai peringatan keras adalah hindari isu SARA. Yang rugi dengan isu tersebut adalah negara itu sendiri termasuk didalamnya adalah rakyat, tidak ada nilai manfaat yang bisa didapat oleh negara kecuali hanya pecah belah dan rasa benci yang berkepanjangan," tambahnya.

Ia menilai ada kelompok tertentu yang ingin Indonesia tidak aman, dengan menggiring isu yang mentita perhatian publik.

"Dan ini harus jujur saya sampaikan bahwa masih ada sekelompok tertentu yang ingin isu ini terus dikonsumsi publik dan tidak ingin negara ini tentram dan aman. Apalagi kepentingan politik yang sebenarnya hanya kepentingan sesaat, kami berharap ini tidak terjadi pada proses pergantian Kapolri ini," tegas Djuni. (ANP)