Ini Cerita Gubernur Jabar Ridwan Kamil Setelah Divaksin Covid-19

FAZ • Saturday, 9 Jan 2021 - 13:21 WIB

Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, ukuran jarum suntik untuk vaksinasi Covid-19 lebih besar dibanding jarum yang biasa dipakian untuk mengambil dan transfusi darah. Efeknya, orang yang divaksin akan merasakan linu di otot selama sekitar satu jam.

Pernyataan itu disampaikan Ridwan Kamil dalam acara live streaming yang disiarkan Radio MNC Trijaya FM, Sabtu (9/1/2021).

"Buat para bapak-bapak yang mengikuti dan nanti akan divaksin, saya laporkan jarumnya itu gak kecil (besar). Beda dengan jarum yang dipakai (untuk) ngambil darah. Jadi agak lumayan linu satu jam di otot (tangan) kanan atau kiri sesuai kebiasaan," kata Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Emil ini.

Kang Emil merupakan relawan yang mengikuti uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac. Selain terasa linu, efek lain adalah munculnya rasa kantuk pada tiga hari pascapenyuntikan vaksin Covid-19. 

Meski begitu, ujar Kang Emil, dipastikan tak ada efek lain, seperti demam atau bengkak seperti isu yang beredar. "Efek yang saya rasa pada tiga hari pascapenyuntikan vaksin, ngantuk di hari-hari berikutnya. Dugaan bahwa terjadi panas atau demam bengkak atau berubah jadi Spiderman tidak ada, hanya mitos," ujar Kang Emil.

Gubernur Jabar menuturkan, berdasarkan informasi yang diterima, efek tersebut muncul dan dirasakan orang yang divaksin, karena di dalam tubuhnya sudah terbentuk antibodi yang bakal melawan virus. 

Antibodi serupa nanti dapat muncul di tubuh seluruh warga Indonesia yang telah disuntik vaksin sehingga dapat menangkal virus Corona menyebab Covid-19.

"Insya Allah beritanya bagus. Di tubuh saya ini sudah muncul antibodi, sehingga bisa melawan kalau ada virus masuk," tutur Gubernur Jawa Barat.