Pakar: Larangan WNA Masuk Indonesia Seharusnya Jangan Tunggu 1 Januari 2021  

MUS • Tuesday, 29 Dec 2020 - 12:51 WIB

Jakarta – Perkembangan virus corona menjadi varian baru, seperti yang muncul di Inggris, dinilai sebagai hal yang biasa terjadi. Dr. Masdalina Pane dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia mengatakan, perubahan terjadi karena virusnya masih baru dan belum stabil.

Bahkan sebelum ramai diberitakan sekarang, variasi covid-19 sudah banyak ditemukan. Antara lain diidentifikasi oleh Amin Soebandrio dan para peneliti dari Unair Surabaya.

Pane menjelaskan, tujuan mengidentifikasi varian baru virus ialah untuk mengetahui tingkat keganasannya. Sebab virus yang diidentifikasi ini nantinya memiliki tingkat keganasan yang berbeda.

"Masing-masing varian memiliki tingkat keganasan yang berbeda-beda. Baik dalam transmisi maupun fatality, ada yang menyebabkan kematian yang tinggi ada yang menularkannya masif tetapi gejalanya tidak begitu fatal," kata Masdalina pada Trijaya Hot Topic Pagi, Selasa (29/12/2020).

Ia juga menambahkan identifikasi virus baru ini adalah bagian dari pengendalian. "Mempelajari varian virus itu merupakan salah satu bagian juga dalam proses pengedalian," tambahnya.

Varian virus Corona yang terakhir ini, memiliki kesamaan dengan jenis sebelumnya, yaitu memiliki tingkat penularan yang cepat. Tetapi jika fatalitas virus ini tidak begitu tinggi, masyarakat diminta untuk tidak khawatir berlebihan.  

Pembatasan Akses WNA Terlambat

Sementara itu mengenai langkah antisipasi pemerintah dengan menutup pintu masuk bagi warga negara asing mulai 1 Januari tahun depan, dinilai agak terlambat. "Menurut pandangan saya ini cukup terlambat. Mestinya seminggu yang lalu sudah ditutup," kata Masdalina.

Penutupan seharusnya dilakukan sebelum libur Natal yang lalu, karena saat ini sudah banyak warga negara asing yang masuk ke Indonesia.

"Karena itu kan terkait libur panjang Natal dan tahun baru. Banyak juga warga negara asing yang sudah masuk lebih dulu," pungkasnya.