Awal Tahun Vaksin Covid-19 untuk Jatim Tiba, Gubernur Minta Media Dukung Sosialisasi

MUS • Monday, 28 Dec 2020 - 12:44 WIB

Surabaya - Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech direncanakan akan datang di Jawa Timur pada pekan pertama Januari 2021. Jawa Timur sendiri mendapatkan jatah sebanyak 317.000 dosis vaksin. 

Terkait dengan hal tersebut, Gubernur Jatim Khofifah meyakini tidak sedikit masyarakat yang masih ragu untuk divaksin. Maka dari itu, Ia berharap masyarakat bisa meyakini bahwa vaksin tersebut seudsh melalui berbagai uji coba dan juga faktor halal juga dilakukan pengujian. Hal ini diharapkan bisa membuat masyarakat Jatim semakin yakin dan percaya jika vaksin yang disuntikkan aman.

Khofifah berharap, kehadiran vaksin ini mampu membawa Jawa Timur dan Indonesia umumnya lepas dari pandemi Covid-19. Dengan begitu, roda perekonomian, pendidikan, pemerintahan, peribadatan , sosial dan sebagainya bisa berjalan kembali normal seperti sedia kala.

Terkait jumlah dosis yang diperoleh Jatim, Khofifah mengatakan dengan jumlah tersebut maka nantinya kurang lebih ada sebanyak 158.000 orang yang akan divaksin. Mengingat, satu orang harus divaksin sebanyak dua kali dalam rentang waktu 14 hari.

"Untuk peruntukkan, akan diutamakan bagi para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan melawan Covid-19, TNI- POLRI serta guru," terangnya.

Dalam hal distribusi vaksin, Khofifah menyebut Pemprov Jatim telah menyiapkan sebanyak 2.404 vaksinator yang tersebar di 38 Kabupaten/Kota. Vaksinator telah bersertifikat setelah mengikuti training  dalam tujuh angkatan dan setiap kabupaten/kota terdapat dua Programer.

Tak hanya itu, Pemprov Jatim telah menyiapkan wadah khusus penyimpanan vaksin berupa cold chain sebanyak 1.860 dan vaccine carrier sebanyak 8.601 dengan suhu tertentu. Secara khusus Gubernur Khofifah memerintahkan Kadinkes Jatim untuk memastikan semua sarana dan prasarana dalam kondisi yang masih standard atau ada yang harus diperbaharui.

"Saya ingin semuanya dilakukan verifikasi. Jangan hanya angka, tapi cek kondisinya. Karena ini terkait dengan keamanan vaksin," pesannya.

Khofifah juga mengingatkan agar masyarakat senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Dia menyebut protokol harus diterapkan secara disiplin demi kebaikan bersama.

Selain itu, Khofifah juga menginginkan peran media. Pendekatan-pendekatan oleh media kepada masyarakat sampai ke pelosok disebut Gubernur Khofifah bisa dijalankan dengan melakukan pendekatan sesuai budaya  lokal.

"Jika lewat Radio lokal, maka bisa disampaikan dengan bahasa daerah masing-masing," imbuhnya.

Pentahelix approach yang disebut Khofifah ini diharapkan bisa terus meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan sebagai salah satu kunci utama penurunan angka Covid-19 di Jatim.

Harapan ini bukan tanpa alasan. Sebagaimana diketahui, bahwa Pemprov Jatim terus melakukan pembenahan dan peningkatan sarana dan fasilitas kesehatan yang ada di Jatim. 

Gubernur Khofifah juga terus mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga Protokol Kesehatan baik saat berada dirumah ataupun luar rumah.

"Sampai hari ini penyebaran Covid-19 belum berhenti. Semua kesiapan yang dilakukan pemerintah, akan menjadi sia-sia jika tidak didukung dengan kepatuhan di masyarakat," pungkas orang nomor satu Jatim ini. (Her)