Kampus Merdeka, Untar Sesuaikan Kurikukulum dan  Fasilitasi Magang Mahasiswa- Dosen 

AKM • Friday, 18 Dec 2020 - 09:25 WIB

Jakarta - Kampus merdeka yang menjadi kebijakan pemerintah terus disosialisasikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan Hal ini membuat perguruan tinggi diseluruh Indonesia menyesuaikan kebijakan belajar- mengajar di Internal.

Rektor Universitas Tarumanagara (Untar) Prof. Agustinus Purna Irawan mengatakan sedang memproses penyesuaian kurikulum yang mengacu kepada kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Salah satu bentuk penyesuaian tersebut yakni mengonversi kegiatan kemahasiswaan, baik berupa kegiatan magang, pertukaran antar prodi, maupun riset menjadi satuan kredit semester (SKS).

“SKS dikonversi dari kegiatan kemahasiswaan itu sudah kita lakukan sejak 2016, sebelum adanya Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Pertukaran mahasiswa antar prodi di Untar itu sudah biasa, hanya saja sekarang dibolehkan sampai satu semester, kita tinggal tambah saja SKS-nya. Tidak masalah," terang Agustinus dalam `Media Gathering: Membangun dan Mempertahankan Reputasi Bersama Media di Masa Pandemi` pada Kamis (17/12) di Kampus Untar, Jakarta.

Selain itu, lanjut Agustinus, Untar sebelumnya juga telah memiliki program pemagangan dosen ke industri, yang kini merupakan satu dari delapan indikator komponen utama (IKU) dalam kegiatan Episode Keenam Kampus Merdeka.

Program pemagangan tersebut, menurut Agustinus, penting dilakukan untuk membuka cakrawala para dosen Untar, sehingga memiliki pengalaman di luar dunia akademik.

"Di Untar kami ada 200-300 dosen yang sudah punya pengalaman industri. Dan saya juga mendorong agar dosen-dosen tersebut bisa magang," ujar Agustinus.

Agustinus menjelaskan pihaknya akan menginisiasi program kolaborasi antara kampus dengan dunia industri dan juga profesi. Para dosen maupun mahasiswa dapat magang di industri tersebut.

Lamanya dosen magang di industri tersebut, selama satu bulan hingga enam bulan. Kondisi pandemi COVID-19, menguntungkan proses magang karena magang dapat dilakukan secara daring.

"Terutama yang bisa daring, sementara yang tidak bisa daring atau harus luring mau tidak mau harus datang ke industri itu,” ujarnya.

Menurut Agus, Untar juga akan memanfaatkan jaringan alumni untuk program magang tersebut. Pihaknya sudah membangun kerja sama tersebut dengan para alumni.

“Ke depan, pihaknya menargetkan pada 2021 terdapat pembentukan pusat unggulan dan inovasi, komersialisasi hasil riset, kolaborasi dengan Pemda, dan kolaborasi dengan perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri,”  harapnya.

Agu juga memiliki target menjadikan Kampus Untar memiliki peringkat yang lebih baik dan terbaik di tahun 2021.

“Kami juga menargetkan dapat meraih peringkat 25 hingga 30 perguruan tinggi terbaik tingkat nasional dan lima perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia,” ucapnya. (AKM)