Stasiun Riset Cabang Panti dan Desa Wisata Gunung Sembilan Resmi Beroperasi

AKM • Wednesday, 16 Dec 2020 - 21:53 WIB

Kayong - Balai Taman Nasional Gunung Palung (TANAGUPA) bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Kayong Utara dan Forkopimda Kabupaten Kayong Utara melaksanakan peresmian sarana dan prasarana Stasiun Riset Cabang Panti (SRCP) dan soft launching Desa Wisata Gunung Sembilan. Acara ini juga di hadiri oleh perwakilan Direktorat Jenderal KSDAE Kementerian LHK serta para Mitra Balai TANAGUPA.

Kepala Balai TANAGUPA M. Ari Wibawanto menyampaikan keberadaan SRCP memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat sekitar. Keberadaan SRCP ini membuat perputaran ekonomi di Kabupaten Kayong Utara khususnya di Kecamatan Sukadana mengalami peningkatan.

“Menurut data yang kami punya, ada ± 1 Miliar rupiah uang yang berputar setiap tahunnya dalam bentuk honor asisten penelitian, honor porter, belanja kebutuhan logistik dll. Semoga dengan peningkatan sarana dan prasarana di SRCP dapat menarik lebih banyak minat peneliti sehingga ekonomi masyarakat akan ikut meningkat,” ujar Ari.

Direktorat Jenderal KSDAE yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Sub Direktorat Promosi dan Pemasaran Wisata Alam, Sapto Aji Prabowo, mengatakan bahwa keberadaan SRCP ini adalah salah satu dari 10 cara baru mengelola kawasan konservasi.

“Direktur Jenderal KSDAE sudah menyusun 10 cara baru dalam mengelola kawasan konservasi. Salah satunya adalah pengambilan keputusan berbasis sains. Dengan adanya data-data hasil penelitian di SRCP diharapkan dapat memberikan masukan-masukan dalam pengelolaan Kawasan TANAGUPA,” tambah Sapto.

SRCP merupakan stasiun riset yang sudah aktif sejak 1985. Pada tahun 2020, SRCP mendapatkan anggaran untuk pembangunan sarana dan prasarana yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Pada kesempatan ini, Direktur Jenderal KSDAE memberikan penghargaan kepada pegawai dan mitra Balai TANAGUPA yang telah memberikan dedikasi dan dukungan terhadap pengelolaan Kawasan TANAGUPA.

Bupati Kayong Utara menyampaikan keberadaan Stasiun Riset Cabang Panti diharapkan dapat mendorong perekonomian masyarakat Kayong Utara terutama di masa Pandemi yang sulit seperti sekarang.

“Saya juga mengharapkan kedepannya koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Kayong Utara dengan Balai TANAGUPA semakin baik sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Setelah peresmian SRCP, dilanjutkan dengan soft launching Desa Wisata Gunung Sembilan. Desa Gunung Sembilan merupakan salah satu desa penyangga Kawasan TANAGUPA yang memiliki potensi wisata yang luar biasa. Selain menawarkan pemandangan yang memukau, suasana hangat dan bersahabat, serta budaya adiluhung yang selalu menyertai kehidupan masyarakatnya. Selain itu, banyak pula terdapat destinasi wisata maupun kuliner yang tersebar dari sisi utara dan selatan, serta timur dan barat Desa Gunung Sembilan. 

Pantai Mutiara, Pantai Mak Senik, serta Bukit Mendale merupakan beberapa destinasi wisata yang dapat ditemukan di Desa Gunung Sembilan. Ada juga wisata religi seperti makam-makam keramat Ratu-ratu dari kerajaan terdahulu yaitu Makam Ratu Soraya dan Ratu Nirmala.

“Kami sudah menggencarkan pengembangan Desa Gunung Sembilan sebagai Desa Wisata sejak 6 bulan yang lalu. Alhamdulillah niat baik kami disambut baik juga oleh Pemda Kayong Utara yang mendukung Gunung Sembilan menjadi Desa Wisata. Kami juga sangat mengapresiasi semangat luar biasa masyarakat Desa Gunung Sembilan dalam mempersiapkan segala yang dibutuhkan untuk menjadi Desa Wisata. Tentu saja masih banyak hal yang harus kita benahi. Saya yakin dengan semangat dan kerja sama semua pihak, Desa Gunung Sembilan dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kalimantan Barat,” ujar M. Ari Wibawanto.

Terkait hal ini, Direktorat Jenderal KSDAE akan terus mendukung upaya-upaya pengembangan wisata di sekitar Kawasan konservasi. Desa Gunung Sembilan adalah desa penyangga kawasan, sehingga masyarakat disini bisa mendapatkan manfaat dari kawasan tanpa harus merusaknya.

“Potensi yang ada di desa ini sangat luar biasa. Ada pantai, sawah dan gunung yang berada di satu hamparan. Kami dari Ditjen KSDAE akan selalu mendukung teman-teman disini melalui Balai TANAGUPA untuk bisa selalu mendampingi masyarakat di Desa Gunung Sembilan ini mengembangkan wisatanya dengan inovasi, perencanaan yang baik, kebersihan yang terjaga, dan sebagainya,” kata Sapto. (AKM)