Dian Inggrawati ASN Tuna Rungu Kemensos, Juara Lomba ASN Inspriratif 2020 Kemenpan RB

ANP • Monday, 14 Dec 2020 - 21:29 WIB
ASN Inspriratif 2020: Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) memberikan penghargaan kepada Dian Inggrawati seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Sosial sebagai ASN Inspriratif 2020 di Jakarta

JAKARTA – Penghargaan diberikan kepada Dian Inggrawati seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Sosial sebagai ASN Inspriratif 2020 dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

“Tentu sangat membanggakan dan bisa menjadi contoh bagi ASN lainnya di Kemensos. Dian adalah ASN yang berkerja di bagian Organisasi Hukum dan Humas di BP3ES,” ujar Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3ES) Prof. Syahabuddin di Jakarta, Senin (14/12/2020).

Kendati memiliki keterbatasan komunikasi sejak lahir, tetapi Dian selalu bekerja dengan profesional dan mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.

“Untuk menjalankan tugas dan berkomunikasi, Dian menggunakan bahasa isyarat karna terlahir tuna rungu. Ia tidak pernah menyerah dan banyak meraih penghargaan internasional mewakili Indonesia,” ungkap Syahabuddin.

Dian Inggrawati mengaku tidak menyangka bisa memenangkan penghargaan tersebut. Dalam lomba tersebut ia berhasil menyingkirkan 732 peserta se-Indonesia.

“Saya senang sekali dan agak gugup saat pengumuman, karena bikin terharu sambil pegang piala anugerah ASN bawakan nama Kemensos Hadir,” ujar Dian.

Dian tidak mengingat kapan mendaftarkan diri ikut dalam perlombaan yang digelar oleh Kemenpan RB. Namun, yang Dian ingat hanyalah saat mendaftar secara online dan semangat ikut lomba.

“Jadi, pada saat mencoba ikut daftar melalui online. Saya punya pengalaman inspirasi dan luar biasa serta bisa memiliki banyak prestasi,” katanya.

Usai semua persyaratan terpenuhi, ia berhasil berhasil lolos seleksi secara tahap 2. Secara bertahap Dian mempersiapkan diri dan menguatkan keyakinan agar bisa meraih yang terbaik hingga sampai pada tahap wawancara secara daring.

“Di sesi wawancara saya dikabari pihak panitia dan dinyatakan lolos 10 besar. Saya pun banyak berdoa karena saingan sangatlah berat. Mereka yang masuk dalam 10 besar mempunyai berbagai prestasi masing-masing,” ungkap Dian.

Selain itu, Dian mengaku semua prestasi yang telah diraihnya dipersembahkan kepada Kementerian Sosial RI.

“Saya berharap bisa menjadi penyemangat seluruh ASN lainnya untuk tidak menyerah dan terus berkarya demi kemajuan Indonesia, ” pungkas Dian. (ANP)