Anugerah Kihajar 2020, Nyalakan Api Belajar Di Tengah Pandemi Covid 19

AKM • Saturday, 5 Dec 2020 - 06:28 WIB

Jakarta - Pandemi covid 19  yang hingga kini masiih terjadi membuat kegiatan belajar mengajar tidak maksimal. Pembelajran cendrung  lebih banyak dilakukan mellaui Daring dan membuat kejenuhan dan lemahnya motivasi belajar.

Untuk menjaga motivasi belajar tetap baik, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud sejak tahun 2006 menyelenggarakan Anugerah Kihajar 2020 yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (4/12 2020) malam.

Plt Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, Muhammad Hasan Chabibie mengatakan Anugerah Khijar memiliki kegiatan diantaranya Kita Harus Belajar ( Kihajar) dan Pembelajaran  berbasis TIK ( Pembatik).dan Membuat bahan TIK(MembTIK).

“Ini menjadi wadah bagi siswa, guru, dan masyarakat pendidikan dalam meningkatkan kompetensi TIK yang dikemas dengan model kompetisi yang telah melewati berbagai tahapan,” ujar Muhammad Hasan Chabibie, dalam taklimat media, Jumat (4/12).

Dia menambahkan melalui kegiatan tersebut, Kemendikbud berusaha untuk menjaga nyala api belajar para peserta didik ditengah pandemi COVID-19. Meski di tengah pandemi, Kemendikbud memberikan ruang bagi guru maupun siswa untuk berekspresi dan berkolaborasi.

Program Anugerah Kihajar merupakan kegiatan yang merupakan inisiatif dari Pusdatin Kemendikbud sejak 2006. Kegiatan itu diadakan dari tahun ke tahun telah mampu meningkatkan kompetensi TIK di kalangan siswa, guru, dan masyarakat pendidikan lainnya dari tahun ke tahun.

Dia menambahkan meski di tengah selama pandemi COVID-19, kegiatan Kihajar tetap diminati oleh para siswa, guru dan masyarakat pendikan bahkan tercatat terjadi peningkatan secara signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kegiatan Kihajar diikuti sebanyak 65. 555 siswa dari dalam maupun luar negeri dengan berbagai jenjang,” jelas Hasan.

Kihajar 2020 hadir dengan tiga varian baru, dengan tujuan memperluas akses dan kesempatan peserta untuk berpartisipasi, mulai dari Kihajar untuk para siswa, Kihajar TIK Talks sebuah webinar mengangkat isu permasalahan pendidikan daerah dengan menghadirkan narasumber yang berasal dari praktisi Pendidikan, ahli pembelajaran dan juga pengembang teknologi pembelajaran di 10 Provinsi,

Varian yang ketiga yakni Kihajar Explorer yang dikemas dalam edutainment yang mengajak Gen Kihajar dari berbagai jenjang. Varian ini memanfaatkan konten Rumah Belajar, TV Edukasi dan Suara Edukasi melalui Instagram tvedukasi_kemdikbudGanga.

Dari tahapan yang dilakukan 301 GEN KIHAJAR dinyatakan lolos babak Final yang kemudian diseleksi kembali menjadi 10 terbaik dan 5 video terbaik dari masing-masing jenjang pendidikan.

Sementara ajang Membuat bahan TIK (MembaTIK) yang merupakan lomba membuat media pembelajaran berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bagi guru, siswa, mahasiswa, dan khalayak umum diikuti sebanyak 392 peserta yang terdiri dari beberapa kategoi perlombaan seperti video pembelajaran, multimedia interaktif, game edukasi, augmented reality (AR), dan motion grafik.

Kemudian, ajang Pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) yang melibatkan guru-guru dari mulai tingkatan jenjang TK/PAUD hingga SMA/SMK sederajat diikuti sebanyak 70.312 peserta.

Kemudian, ajang Pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) yang melibatkan guru-guru dari mulai tingkatan jenjang TK/PAUD hingga SMA/SMK sederajat diikuti sebanyak 70.312 peserta.

“Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2019 yang hanya mencapai 28.624 peserta,” tuttupnya. (AKM)