Upaya Daerah Menangani Lonjakan Covid-19

MUS • Friday, 4 Dec 2020 - 10:53 WIB

Jakarta - Pada Rabu kemarin, (3/12/2020), pemerintah kembali melaporkan lonjakan kenaikan orang yang terpapar Covid-19. Ini merupakan rekor baru dalam jumlah penambahan harian yang mencapai 8.369. Sehingga total sudah ada 557.877 orang yang terpapar virus corona di seluruh Indonesia.

Lonjakan kasus kofirmasi ini merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah pusat, untuk semaksimal mungkin menekan angka penambahan kasus. Pemerintah daerah juga memiliki peran penting untuk membantu pemerintah pusat, dalam menekan penambahan Covid-19 harian di daerah masing-masing. Namun upaya ini bisa sia-sia, jika masyarakat di tiap daerah tidak peduli dengan protokol kesehatan dan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak).

Upaya daerah menekan penyebaran Covid-19 tentunya berbeda-beda, sesuai kebijakan yang diambil tiap kepala daerah. Pada Talkshow Trijaya Hot Topic pagi, Jumat (4/12/2020), Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Wakil Walikota Bogor, Dedie Abdu Rachim menjelaskan bagaimana penanganan Covid-19 di daerahnya.

Di Kabupaten Tangerang, pemerintah setempat sudah membagikan kurang lebih dua juta masker medis maupun masker kain kepada warganya. Selain itu posko pengecekan di tiap daerah Kabupaten Tangerang juga masih dilaksanakan, dan edukasi bahaya Covid-19 serta kampanye protokol Kesehatan 3M terus digencarkan.

Untuk fasilitas medis, Kabupaten Tangerang mengaku kekurangan ruang perawatan. Dari tiga RSUD, ditambah 22 rumah sakit umum swasta, kurang lebih hanya memiliki 118 ruang perawatan dan sekitar 38 ICU. Tidak sampai disitu pemerintah Kabupaten Tangerang melakukan penambahan ruangan perawatan, total sampai saat ini ada 412 ruang perawatan pasien Covid-19 dan 52 ruang ICU. 

Di luar fasilitas medis, pemerintah Kabupaten Tangerang juga menyewa sebuah hotel untuk ruang perawatan tambahan dan ruang singgah untuk tenaga medis. Hingga saat ini seluruh fasilitas ruang perawatan di Kabupaten Tangerang 90% persen terisi, dan semua ruang ICU sudah penuh. Ahmed Zaki mengatakan saat ini pemerintah daerahnya sulit melawan kejenuhan yang ada dibenak masyarakat, bagaimana tidak sudah hampir 10 bulan aktifitas masyarakat dibatasi.

"Ini yang menjadi tantangan pemerintah daerah untuk terus membina dan mengayomi masyarakat kita, agar kegelisahan, kegundahan, dan rasa tekanan ini tidak menjadi sesuatu yang bisa meledak setiap saat," kata Bupati Tangerang, Ahmed Zaki.

Sementara di kota Bogor Wali Kota Dedie Abdu Rachim memaparkan kemiripan jumlah fasilitas yang dipunyai Kabupaten Tangerang. Di Bogor dari 21 rumah sakit ada 455 ruang perawatan. Sementara ICU sudah 88 hingga 90 persen terisi. Jumlah penambahan konfirmasi positif Covid-19 harian di kota Bogor juga terus meningkat. Kemarin saja ada 53 orang yang terkonfirmasi positif.

Dedie mengungkapkan, kota Bogor mendapat bantuan ruangan PPSDM BNN. ruangan tersebut dapat digunakan untuk ruang perawatan bagi pasien positif Covid-19.

Di Bogor, pasien positif Covid-19 banyak yang berasal dari sekitar Kota Bogor, seperti Kabupaten Bogor, Jakarta, dan Sukabumi. Sedangkan pasien yang berasal dari kota Bogor hanya 52% persen. Wali Kota Bogor juga meminta bantuan, jika fasilitas perawatan di wilayahnya penuh, agar dapat ditampung oleh pemerintah Kabupaten Tangerang. 

Sampai saat ini kota Bogor masih menerapkan Pembatasan Sosial Berbasis Mikro dan Komunitas (PSBMK). Karena di Kota Bogor banyak unit bisnis usaha, cafe, dan coffee shop tetap buka, opsi yang dimiliki Kota Bogor bagi pelaku usaha untuk membuat satgas Covid-19 agar memberikan edukasi dan menerapkan protokol kesehatan untuk para pengunjungmya.

Wali Kota Bogor menghimbau agar tidak ada kerumunan yang mengundang massa dalam jumlah besar. "Jangan menambah resiko baru dengan kerumuman dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Waktu itu, yang sifatnya mengundang massa dalam jumlah besar," kata Dedie Abdu.

"Bukan karena kita tidak memperbolehkan, tetapi bagaimana kita juga ingin melindungi masyarakat. Dan bagaimana kita efektifkan keuangan yang ada ini untuk menanggulangi semua (Pandemi Covid-19) termaksud sarana dan pra-sarana disektor kesehatan yang terbatas sekali," pungkasnya. (Han)