Hari Guru Nasional Tahun 2020 “Bangkitkan Semangat, Wujudkan Merdeka Belajar”

AKM • Wednesday, 25 Nov 2020 - 11:23 WIB

Jakarta – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2020 terasa berbeda. Mengusung tema “Bangkitkan Semangat, Wujudkan Merdeka Belajar”, HGN tahun ini memotivasi masyarakat untuk semangat dalam perjuangan melawan pandemi Covid-19. Sebagaimana semangat yang ditunjukkan oleh para guru yang memilih untuk terus bangkit dan berjuang demi keberlanjutan pendidikan di Indonesia. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan rasa harunya melihat dan mendengar banyak cerita inspiratif dari pengalaman mengajar para guru, terlebih di saat pandemi. 

“Saya melihat dan mendengar cerita-cerita hebat, dedikasi, kesungguhan Bapak dan Ibu guru untuk bergerak mencari solusi agar proses belajar anak-anak Indonesia tidak terhenti,” katanya ketika menyampaikan sambutan para peringatan HGN Tahun 2020, di Jakarta, Rabu (25/11).  

Mendikbud mengamati, para guru telah mencoba berbagai metode pembelajaran. Ada yang melakukan pembelajaran secara dalam jaringan (daring). Ada guru yang mengatur anak didiknya dalam sebuah kelompok belajar berskala kecil dan didatangi bergiliran. Ada pula yang bergilir masuk sekolah, melakukan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, ada yang mendatangi rumah siswa dan berdiskusi dengan orang tua untuk membantu proses belajar mengajar. Namun, ada juga yang harus mencari sinyal hingga ke seberang sungai, bukit, dan sebagainya untuk dapat menjalankan pembelajaran. 

Oleh karena itu, pada momentum HGN ini Mendikbud menyampaikan rasa terima kasihnya. “Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada semua guru, tenaga kependidikan, pemerintah daerah, para pemangku kepentingan pendidikan yang telah menciptakan perubahan dan inovasi yang luar biasa,” sebut Nadiem. “Dengan semangat juang yang tinggi dan kesabaran Bapak/Ibu guru semua, pembelajaran tetap terus berjalan meski dengan segala keterbatasan,” imbuhnya.

“Ini adalah bukti bahwa kita semua adalah pewaris semangat para pejuang yang tidak mau menyerah dengan keadaan. Kita mampu beradaptasi dengan terus belajar, berbagi dan berkolaborasi,” ucap Nadiem optimistis. 

Pelaksanaan puncak HGN Tahun 2020 diawali dengan pelaksanaan upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Mendikbud. Dalam pelaksanaan upacara dilaksanakan secara tatap muka dan virtual. Secara tatap muka dilakukan dengan peserta terbatas dan penerapan protokol kesehatan.  

Pelaksanaan puncak HGN tahun 2020 tidak hanya dilaksanakan upacara bendera, tetapi juga terdapat tayangan spesial yang disiarkan langsung di Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan live streaming YouTube melalui kanal Kemendikbud RI, pada hari Rabu, 25 November 2020, pukul 19.00 WIB. Acara ini dimeriahkan oleh beberapa bintang tamu, antara lain RAN, Rinni Wulandari, Naura, Nola Be3, Lula Kamal dan Gitabumi Voices. Terdapat juga diskusi interaktif guru dan orang tua bersama Mendikbud dan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril.

Sebagai rangkaian dari peringatan HGN, Kemendikbud juga memberikan apresiasi kepada guru dan tenaga kependidikan. Terdapat 150 guru jenjang PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus yang mendapatkan penghargaan kategori guru inovatif dan inspiratif. 

*Pandemi Covid-19 jadi Laboratorium Bersama yang Menempa Mental dan Budaya Inovasi*

Mendikbud mengatakan, selalu ada hikmah dari setiap peristiwa, termasuk di tengah pandemi Covid-19. Oleh karenanya, ia mendorong agar seluruh insan pendidikan menjadikan situasi pandemi sebagai laboratorium bersama untuk menempa mental pantang menyerah dan mengembangkan budaya inovasi. 

Menurut Mendikbud, pandemi juga mengajarkan para pemangku kepentingan di bidang pendidikan bahu-membahu, bergotong-royong, dan berkolaborasi mengatasi kompleksitas situasi yang tidak terbayangkan sebelumnya. 

Lebih lanjut Nadiem menerangkan bahwa saat ini orang tua begitu aktif terlibat mendampingi anaknya, bahu-membahu memotivasi dan menemani belajar serta turut menjadi guru bagi anak-anaknya di rumah. Jutaan guru dan orang tua giat dalam ribuan webinar dan pelatihan daring, mencari solusi terbaik yang menunjang pembelajaran.

“Sikap-sikap positif ini, semangat pantang menyerah dan gotong-royong adalah sebuah keteladanan untuk anak-anak kita, murid-murid kita, para penerus bangsa. Kepada semua pihak, lanjutkan kolaborasi yang telah terbentuk dengan baik,” tekannya.

“Pandemi telah memberikan kita momentum untuk memetik pelajaran berharga dalam mengakselerasi penataan ulang sistem pendidikan guna melakukan lompatan dalam menghasilkan SDM unggul untuk Indonesia maju,” imbuh Nadiem.  

*Komitmen Kemendikbud Perjuangkan Hak Para Pendidik*

Guru adalah profesi yang mulia dan terhormat. Kemendikbud sejak awal berkomitmen dan bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan hak para pendidik. Mulai dari rekrutmen guru aparatur sipil negara (ASN), mengembangkan pendidikan, meningkatkan profesionalisme, dan meningkatkan kesejahteraan guru. 

Dijelaskan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, Kemendikbud berupaya memperjuangkan guru-guru honorer. Melalui seleksi yang demokratis, para guru yang berstatus non PNS dapat menjadi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). “Kuotanya cukup besar sesuai kebutuhan masing-masing daerah. Kami mohon doa Bapak dan Ibu guru agar semua langkah ini berjalan baik dan lancar,” ucapnya. 

Berbagai kebijakan dijalankan Kemendikbud di masa pandemi ini. Diantaranya, bantuan kuota data internet; fleksibilitas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS); pengalokasian BOS Afirmasi dan BOS Kinerja untuk penanganan Covid-19 di sekolah negeri dan sekolah swasta; bantuan subsidi upah untuk guru dan tenaga kependidikan non-PNS; kurikulum darurat; program Guru Belajar; laman Guru Berbagi; program Belajar dari Rumah di TVRI; dan seri webinar masa pandemi.

Berbagai upaya ini dilakukan semata-mata untuk menempatkan profesi guru pada tempatnya yang mulia dan terhormat. Mereka telah mempersembahkan pengorbanan yang besar dalam hal waktu, tenaga, bahkan bagian dari hidupnya sendiri demi murid-muridnya. “Terima kasih, telah menjadi pelukis masa depan dan peradaban Indonesia,” pungkas Nadiem.  (AKM)