Sri Sultan Hamengku Buwono X Kunjungi Pengungsi Merapi di Glagahharjo Sleman

MUS • Tuesday, 10 Nov 2020 - 16:56 WIB

Jogja - Sri Sultan Hamengku Buwono X, meninjau barak pengungsian korban erupsi gunung Merapi di Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa (10/11/2020). Sultan didampingi oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo dan Kepala BPPD Sleman Joko Supriyanto. 

Jumlah masyarakat yang telah dievakuasi di barak pengungsian, mencapai 185 jiwa yang terdiri dari penduduk lansia, ibu hamil, orang tua dan anak-anak. Sementara barak pengungsian dibagi menjadi dua lokasi, yakni barak pengungsian Kalurahan Glagaharjo dan Kalurahan Agromulyo.

Fasilitas yang diberikan di barak pengungsian Glagaharjo dibagi menjadi 2 yaitu barak khusus lansia dan barak untuk orangtua dan balita. Di setiap barak telah dilengkapi dengan sekat-sekat untuk setiap pengungsi, sehingga tetap menaati himbauan untuk tetap menjaga protokol kesehatan COVID-19. 

Fasilitas lain seperti kamar mandi, dapur umum, tenda-tenda telah diisediakan agar para penduduk yang mengungsi di barak pengungsian merasa nyaman.
Dalam kunjungan itu, selain dialog dengan warga, Sri Sultan juga meminta pemaparan dari BPPTKG Yogyakarta terkait kondisi dan potensi erupsi Merapi, serta wilayah mana saja di Sleman yang akan terdampak.

Berdasarkan pemaparan BPPTKG Yogyakarta, selain di wilayah sekitar kali gendol, potensi bahaya juga dimungkinan terjadi di wilayah barat Lereng Merapi. Dari analisis tim BPPTKG, potensi utama bencana erupsi Merapi ada di wilayah Kali Gendol, karena permukaan kawah mengarah ke Kali Gendol. Hanya saja, tidak menutup kemungkinan, adanya deformasi yang mengarah ke barat, membuat wilayah barat juga berpotensi terancam bahaya. 

"Semua instansi yang terkait untuk melakukan koordinasi sedini mungkin mengenai ancaman bahaya yang tak terduga saat Merapi mengalami erupsi. jangan sampai penanganan saat erupsi di tahun 2010 terulang kembali," ujar Sri Sultan. 

Sementara itu, Bupati Sleman Sri Purnomo menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman melalui sejumlah OPD telah melakukan koordinasi yaitu diantaranya dengan memasang 13 titik lampu yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Sleman. Selain itu, untuk memberikan pelayanan kesehatan, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kesehatan telah menyiagakan Puskesmas di Kapanewon Cangkringan, Kapanewon Turi, dan Kapanewon Pakem sebagai tanggap darurat Merapi.

"Kesehatan harus benar-benar diperhatikan betul-betul, supaya pengungsi dalam keadaan sehat. menyangkut protokol kesehatan, karena COVID-19 jadi pertimbangan. Jangan sampai timbul masalah baru di pengungsian," katanya.

Dalam tinjauan tersebut, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X memenberikan bantuan kepada penduduk berupa family kit (50 paket), vitamin (100 paket), masker (2500 paket), makanan siap saji (50 paket), kidware (50 paket), tikar (50 lembar), selimut (100 lembar), kelambu (100 lembar), terpal (30 lembar), matras tikar (30 lembar). (Ron)