Pengamat Pemilu: Sarana Literasi Politik Baik Terkait Kampanye Paslon Lawan Covid-19

ANP • Wednesday, 4 Nov 2020 - 23:00 WIB

Jakarta - Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di sejumlah daerah telah dijadikan sebagai momentum dalam melawan Covid-19.

Hal tersebut terlihat di berbagai daerah yang telah memfokuskan debat Pasangan Calon (Paslon) kepala daerah dan wakil kepala daerah pada tema penanganan Covid-19 dan dampak sosial ekonominya.

Selain itu, tema lawan Covid-19 juga telah banyak dibawakan paslon jadi tema utama dalam setiap kampanye. Seperti, menjadikan masker, hand sanitizer dan alat cuci tangan sebagai alat peraga kampanye.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dalam beberapa Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sudah berkali-kali memberi usulan dan arahan agar tema debat soal Covid-19 diikuti oleh KPU dan sekarang arahan itu diikuti para paslon.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) August Mellaz mendukung penanganan Covid-19 dan dampak sosial ekonominya jadi tema utama dalam Pilkada.

"Menurut saya tema penanganan krisis akibat Covid-19 seharusnya menjadi isu sentral dalam pelaksanaan Pilkada," ujar August melalui pesan tertulis, Rabu (4/11/2020).

August menilai, dimensi krisis yang muncul perlu dilihat oleh para paslon tidak sekedar untuk kesehatan saja, tetapi berdampak terhadap banyak aspek kehidupan masyarakat.

"Oleh karena itu para paslon dan tim pemenangnya perlu berlomba-lomba mengemas dan mengoperasionalkan berbagai gagasan penanganan krisis di daerah masing-masing dalam program-program yang diajukan pada masa kampanye," lanjutnya.

Dengan begitu, paslon-paslon juga akan semakin kreatif beradu gagasan untuk menggulirkan program-program yang menyentuh masyarakat dalam menangani Covid-19.

"Jika hal ini dilakukan dan menjadi mainstream isu pada pelaksanaan pilkada, maka tidak saja dinamika kontestasi berwujud melalui adu gagasan, tetapi sekaligus sebagai sarana literasi politik masyarakat yang baik," tegasnya.

Hal itu pula dapat dijadikan ukuran yang baik bagi masyarakat dalam menentukan paslon yang akan dipilih pada tanggal 9 Desember nanti.

Diketahui, sejumlah daerah yang mengangkat tentang penanganan pandemi Covid-19 menjadi salah satu tema dalam debat Pilkada Serentak 2020 diantaranya adalah Pilkada Sulawesi Tenggara.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tenggara La Ode Abdu Natair Muthalib mengatakan nantinya para paslon akan memaparkan bagaimana strategi mereka dalam menangani wabah pandemi Covid-19 berdasarkan cara pandang mereka masing-masing ketika terpilih menjadi kepala daerah.

Hal yang sama terjadi pada debat terbuka pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah di Pilkada Serentak 2020 yang akan mengangkat tema memajukan dan menyelesaikan persoalan daerah serta kebijakan penanganan Covid-19.

Selain itu, penanganan Covid-19 juga menjadi salah satu materi dalam debat kandidat yang akan disampaikan masing-masing calon wali kota dan wakil wali kota yang bertarung dalam Pilkada Medan.

KPU Makassar juga akan mengangkat tema penanganan Covid-19 pada debat kandidat ketiga. Pada debat tersebut, kontestan akan membahas tentang kebijakan Covid-19, komitmen penanganan penanggulangan narkoba, perlindungan terhadap anak, perempuan, dan disabilitas penanggulangan kemisikinan (kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat). Tema penangan Covid juga jadi tema Debat di Pilkada Kota Solo. (ANP)