Lansia Indonesia Tetap Sehat, Bugar dan Aktif di Masa Pandemi Covid-19

ANP • Wednesday, 21 Oct 2020 - 11:50 WIB

JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia tidak terkecuali di Indonesia telah membawa dampak serta perubahan besar di semua lini kehidupan tanpa bisa diprediksi kapan pandemi akan berakhir. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi semua pihak tidak hanya pemerintah untuk terus berupaya mencari cara agar penyebaran virus Covid-19 tidak terus meningkat.

Pemberlakuan PSBB yang digagas pemerintah sebagai salah satu upaya untuk menekan penyebaran virus Covid-19, di sisi lain menyebabkan terbatasnya aktivitas fisik masyarakat di luar rumah. Khususnya lansia, bisa diibaratkan dengan dua sisi mata pisau, disatu sisi lansia merupakan populasi yang mempunyai faktor risiko tinggi tertularnya virus Covid-19. Di sisi lain lansia yang kurang melakukan aktivitas fisik akan meningkatnya risiko penyakit degeneratif.

Ketua umum Perwatusi, Anita Hutagalung mengatakan, sebagai salah satu organisasi yang peduli pada kesehatan tulang, PERWATUSI (Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia), menginisiasi satu terobosan untuk tetap melakukan pelayanan bagi para lansia di masa Pandemi Covid-19 ini.

“Bekerjasama dengan SPPOI Eminence, Perwatusi mengadakan senam osteoporosis secara virtual bagi masyarakat khususnya para lansia setiap selasa, kamis dan sabtu sejak bulan Juni 2020,” tegas Ketua umum Perwatusi, Anita Hutagalung, di Jakarta, Selasa (20/10/2020).

Menurutnya, osteoporosis merupakan masalah kesehatan yang perlu perhatian serius. Data prevalensi penyakit osteoporosis di dunia menunjukan 1 dari 3 wanita usia di atas 50 tahun mengalami patah tulang akibat osteoporosis dan 1 dari 5 pria dengan usia di atas 50 tahun mengalami patah tulang akibat osteoporosis (sumber International Osteoporosis Foundation).

“Prevalensi di Indonesia berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, bahwa prevalensi osteoporosis pada perempuan trennya meningkat seiring bertambahnya usia. (sumber: Tirtaraja G, Setyohadi B, LS Weynand, Q Zhou di Pusat Osteoporosis Jakarta di RS. Medistra bekerjasama dengan Departemen Penyakit dalam Universitas Indonesia, GE Healthcare, Madisosn, WI, USAdan GE Healthcare, Shanghai, China, tahun 2006). Berdasarkan data terbaru persentase lanjut usia yang meninggal karena virus Covid 19 bahwa pasien terkonfirmasi Covid 19 di Indonesia yang meninggal antara usia 46 – 59 tahun di atas 37% dan yang di atas usia 60 tahun di atas 40% 9 (sumber : diolah dari Covid19.go.id/peta-sebaran 2020),” katanya.

Ia menjelaskan, Perwatusi adalah organisasi nirlaba berdiri sejak tahun 2000 diawali dengan nama YATUSI ( Yayasan Tulang Sehat Indonesia) yang kemudian pada tanggal 11 Oktober 2002 berubah menjadi PERWATUSI (Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia) memiliki Visi dan Misi yaitu fokus kepada sosialisasi pencegahan penyakit Osteoporosis atau keropos tulang di Indonesia.

“Saat ini Perwatusi telah memiliki organisasi Perwatusi di seluruh Indonesia yang terdiri dari 13 Perwatusi Provinsi dan 32 cabang di Kabupaten dan Kota,” tambahnya.

Dalam gerak langkah organisasi ini Perwatusi mengacu pada tiga peran penting sesuai AD/ART nya yaitu:

1.Peran Pendidikan untuk membangun kepedulian masyarakat terhadap Osteoporosis melalui penerbitan leaflet, booklet, seminar, penyuluhan dan pelatihan instruktur senam.

2.Peran Pelayanan dengan mengajak masyarakat dari berbagai lapisan umur melalui pengembangan senam pencegahan Osteoporosis dan senam Osteoporosis. Pengembangan pelayanan sampai dengan tingkat kelurahan dilakukan oleh instruktur senam yang merupakan ujung tombak Perwatusi.

3.Peran Pengembangan Organisasi dengan semangat membentuk Perwatusi Daerah diseluruh Indonesia.

“Melalui peran tersebut kami harapkan dapat mengurangi jumlah penderita osteoporosis serta menghindari komplikasi akibat osteoporosis berupa patah tulang, yang tentunya menjadi perhatian tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia,” tegas Ketua umum Perwatusi, Anita Hutagalung.

Perwatusi telah bekerjasama dengan berbagai pihak dan menghadirkan berbagai narasumber antara lain Perosi (Perhimpunan Osteoporosis Seluruh Indonesia), Kementrian Kesehatan, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kementrian Olahraga serta berbagai pihak swasta yang memiliki kepedulian yang sama untuk melakukan pencegahan dan juga penanganan dampak osteoporosis ini.

Hari Osteoporosis Nasional tahun ini akan diperingati pada tanggal 20 Oktober 2020 secara virtual dan merupakan peringatan ke 10. Dalam kegiatan Hari Osteoporosi Nasional kali ini akan diisi dengan berbagai kegiatan seminar atau edukasi bagi masyarakat, berbagai lomba dan juga pelaksaan senam virtual ostroporosis yang akan diikuti 1000 peserta dari seluruh Indonesia.

Rangkaian kegiatan Perwatusi dalam rangka HON 2020.

1. Peringatan HON 2020, Gebyar Senam Osteoporosis Virtual, Dihadiri 1000 peserta

2. Seri Edukasi : Webinar Awam, Pelatihan Instruktur Senam Osteoporosis, demo menanam sayuran hidroponik, demo masak sehat untuk kesehatan tulang

3.  Kids! Let’s Move / Let’s Move Kids!

4.  Lomba Foto dengan tema #BersamaLawanOsteoporosis

5.  Lomba Senam Osteoporosis

Dalam kegiatan Hari Osteoporosis kali ini Perwatusi bekerjasama dengan SPPOI Eminence dan LPDUK (Lembaga Pengelola Dana Usaha Keolahragaan Kemenpora), serta berbagai dukungan lainnya, diantaranya KEMENPORA, Kementrian Kelautan dan Perikanan, PB. PEROSI, Entrasol KALcare, Biocalci, Penerbit Erlangga, The Purnomo Yusgiantoro Center, dan sebagainya. (ANP)