Perempuan Buruh Angkut Pasir Di Bali Syukuri Bansos dari Kemensos

ITK • Sunday, 18 Oct 2020 - 17:34 WIB
Kementrian Sosial

BADUNG   Warga Badung, Provinsi Bali, I Wayan Sunarti lebih banyak pasrah. Sejak pandemi Covid-19, ia lebih banyak menganggur. Pekerjaannya sebagai buruh angkut pasir, sepi order.

Kehidupan Wayan Sunarti semakin berat karena suaminya yang berprofesi sebagai buruh bangunan, juga mengalami nasib serupa. Wayan Sunarti mengaku sebelum Covid-19, ia mampu mendapatkan upah sekitar Rp500 ribu per bulan.

Namun saat ini, boro-boro Rp500 ribu, paling banter pendapatan keluarganya Rp200 ribu. Itu pun tidak setiap bulan ada. Saya merasa sangat senang dan terbantu dengan program Bantuan Sosial Tunai dari pemerintah ini, kata warga Banjar Kedampal, Desa Dauh Yeh Cani, Badung, Bali, itu, Minggu (18/10/2020).

| BACA JUGA: Salurkan Bansos 1 Triliun, Mensos Harap ada Dampak Ekonomi di Bali

Wayan Sunarti merupakan salah satu dari 12.790 keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Badung yang menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial. Dengan demikian, total BST Kemensos untuk Kabupaten Badung senilai total Rp2.997.600.000.

Jumat lalu (16/10), Sunarti bersama puluhan KPM lainnya, duduk secara berjarak di Pura Dalem Gede Desa Adat Abiansemal, Desa Dauh Yeh Cani, Badung. Hari itu, Menteri Sosial Juliari P Batubara dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, hadir di lokasi tersebut mendampingi Ketua DPR Puan Maharani.

Kedua menteri turut menyaksikan kegiatan Ketua DPR RI Puan Maharani yang menyaksikan penyaluran bansos Kementerian Sosial kepada warga Bali. Senada denga Sunarti, warga Badung menyatakan terima kasih kepada pemerintah karena bansos yang mereka terima sangat membantu di saat mereka sulit.

Selama pandemi, sekarang saya dan suami jarang-jarang bekerja. Karena itu bantuan ini sangat membantu saya untuk membeli kebutuhan makan sehari-hari. Saya harap bantuan ini dapat terus dilanjutkan oleh pemerintah untuk menolong orang-orang seperti saya, Sunarti menambahkan.

KPM lain di wilayah Banjar Kedampal, Desa Dauh Yeh Cani, Badung, Wayan Bagiarta mengatakan, selama pandemi COVID-19, dirinya yang merupakan pekerja sektor pariwisata di sebuah vila di kawasan Canggu, Badung mengalami pemotongan gaji hingga 50 persen.

Sekarang tamu sepi, dalam seminggu saya hanya bekerja tiga kali dan gaji juga dipotong, karena itu, Bantuan Sosial Tunai ini sangat membantu saya sebagai pekerja pariwisata yang sangat terdampak pandemi," ungkapnya.

Selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, ia mengaku bantuan sosial yang sudah ia terima sebanyak tujuh tahap tersebut juga digunakan membeli pulsa paket data internet untuk kebutuhan anaknya mengikuti belajar secara daring.

Selama COVID-19 ini kan anak-anak belajar dari rumah, itu juga butuh kuota yang lumayan banyak. Jadi bantuan ini juga saya belikan paket data untuk anak-anak sekolah secara daring," kata Wayan Bagiarta.

Gede Ariana, KPM lainnya di kawasan yang sama mengatakan, ia dan keluarganya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial yang telah menyalurkan program Bantuan Sosial Tunai yang pada tahap ketujuh ia terima sebesar Rp300 ribu.

"Saya sangat terbantu dengan program ini untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Terima kasih bantuannya. Saya pedagang makanan kecil-kecilan, sekarang pembeli juga sangat sepi," ujarnya. (*ITK)