KemenkopUKM beri Pembekalan Peserta Magang Bagi Pemuda Untuk Mencetak Wirausaha Baru

ANP • Tuesday, 29 Sep 2020 - 11:20 WIB

Bandung - Menteri Koperasi dan UKM memerintahkan kepada jajarannya untuk semaksimal mungkin program/kegiatan, pelatihan, pendampingan, inkubasi bisnis, magang, diarahkan dalam upaya percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kementerian Koperasi dan UMKM bersama Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung berkolaborasi dalam mewujudkan semangat dan program yang sama yakni penumbuhan wirausaha baru dikalangan generasi muda bagian dari Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional. 

Kondisi pandemic covid19 menuju tatanan kehidupan baru tidak menyurutkan semangat Deputi Bidang SDM-Kementerian Koperasi dan UKM untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas dan kapasitas SDM UMKM yang muaranya adalah penguranggan pengangguran, menekan jumlah rakyat miskin, dan penumbuhan rasio jumlah wirausaha baru yang saat ini sebesar 3,47%, dan diharapkan pada akhir tahun 2020 pada level 3,90%. Ini bukan pekerjaan ringan, ini pekerjaan sangat berat, karena pandemic covid 19 belum ada tanda-tanda berakhir, sebut Deputi Arif dalam arahannya.

Sambung Arif bahwa pembekalan peserta magang 1 angkatan ini jumlah pesertanya 100 orang yang telah diidentifikasi dan dikurasi oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung, yang memenuhi syarat antara lain : 1) berusia minimal 17 tahun dan maksimal 35 tahun, dan bersedia mengikuti magang selama 20 hari. Pembekalan dilaksanakan di Hotel Horison Bandung, dengan tetap mengikuti Protokol Kesehatan, turut hadir Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kewirausahaan sekaligus Plt. Asisten Deputi Pengembangan Peran Serta Masyarakat (Nasrun Siagian) dengan Kabid. Organisasi Kemasyarakat (Rudy Kusuma), dan  dalam tamu undangan hadir antara lain : Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat (Kusmana Hartadji), Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung (Atet Dedi Handiman)  dan jajarannya. 

Deputi Arif juga menyampaikan bahwa pada masa pandemic Covid 3 bulan pertama diberlakukannya PSBB, social distancing/physical distancing UMKM termasuk salah satu sektor yang merasakan dasyatnya dampak Covid 19, UMKM banyak yang bangkrut, gulung tikar, dan berhenti berproduksi, akibatnya jumlah pengangguran, dan penduduk miskin akan meningkat ujar Deputi Arif. Saat ini sudah 7 bulan kita jalani dari masa pandemic menuju tatanan kehidupan baru (new normal), tentu ibarat perjalanan panjang kita insya Allah menuju finish. Dalam perjalanan 7 bulan UMKM tentu banyak mendapat pelajaran berharga, karena kondisinya tidak normal, sehingga butuh inovasi dan kreatifitas dan mampu beradaptasi sehingga tetap eksis, survival dan memanfaatkan ancaman (thereat) menjadi peluang (oportunity) ujar Deputi Arif. 

Pada hari ini kita persiapkan generasi muda tangguh, yang kuat baik fisik dan mental yang sudah punya tekad bulat untuk menjadi seorang wirausaha (enterpreneur), kita akan tempatkan mereka pada usaha kecil menengah yang tersebar di Kota Bandung, ada di bengkel sepeda motor, craft, fashion, kuliner, makanan olahan, membatik dan lain-lain. Artinya adalah bahwa kegiatan ini implementatif, learning by doing (belajar sambil bekerja) harapannya adalah selepas dari magang para peserta sudah punya keterampilan vocasi dan punya usaha sendiri. Sehingga jumlah pengangguran dan rakyat miskin bisa ditekan kata Deputi Arif.  


Deputi Arif juga menyampaikan program magang ini dilaksanakan di 4 Provinsi yakni: 1) Nusa Tenggara Barat; 2) Bengkulu; 3) Jawa Barat; 4) Sumatera Barat, dan NTB dan Bengkulu akan dilakukan penutupan besok Selasa pada tanggal 29 September 2020. 

Deputi Arif juga mengingatkan para peserta magang bahwa program magang 20 hari, selesai bubar, tidak seperti itu, kami dengan Dinas Kota Bandung akan melakukan monitoring dan evaluasi, dan peserta magang juga akan mendapatkan pendampingan dan konsultasi dari tenaga-tenaga pendamping di Daerah dan PLUT,  pendampingan masalah management, akses pembiayaan, akses pasar, peningkatan kualitas produk. Untuk permodalan peserta magang yang memenuhi kreteria penerima Program Bantuan Presiden Untuk Usaha Produktif sebesar Rp. 2,4 juta dapat diusulkan oleh Dinas Kota Bandung, mungkin realisasinya pada tahun 2021 ujar Deputi Arif.

Untuk kedepannya kami juga berharap agar Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung untuk melakukan pembinaan lanjutan terhadap peserta magang, terutama pemasaran produk, saat ini Kementerian BUMN telah meluncurkan Pasar Digital (PaDi UMKM), Belanja Pengadaan dan Laman UMKM- oleh LKPP, tujuannya agar Pemerintah maupun BUMN, belanja kepada UMKM. Ini bukti nyata dari pemerintah untuk para UMKM agar dapat memperluas pasar sekaligus belajar untuk bisa lebih profesional atau naik kelas dan segi kualitas dan pengelola usaha ujar Deputi Arif. Disamping itu juga dalam rangka UMKM GO DIGITAL dan seirama dengan Program Gubernur Jawa Barat (Kang Emil), UMKM kota Bandung agar dihubungkan dengan platform market place yang ada ujar Deputi Arif.

Selanjutnya Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi (Kusmana Hartadji) didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung (Atet Dedi Handiman) menuturkan sangat menyambut baik pelaksanaan program magang ini. Kehadiran Kementerian Koperasi dan UKM bagi kami merupakan berkah, karena pada masa pendemic ini mendapatkan banyak kegiatan-kegiatan pelatihan, baik perkoperasian, kewirausahaan dan lain-lain. Tujuan Pemerintah dan Pemerintah Daerah sama yakni UMKM kita mampu bangkit kembali, dan krisis ekonomi dengan pertumbuhan minus awal semester II 5,32 %, nanti diakhir semester II, dapat ditekan, sehingga kita tidak terlalu masuk ke dalam jurang krisis sebut Kadis Tutus (panggilan akrab Kadis). (ANP)