Calon Perseorangan, Suhandoyo - Astried Wahid, Berpeluang Menang di Pilkada Lamongan

Mus • Thursday, 17 Sep 2020 - 12:40 WIB

Surabaya -  Kehadiran Astried Wahid dalam pilkada Lamongan mengubah peta pertarungan. Astried yang juga istri dari Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi, menjadi pendamping Suhandoyo melalui jalur perseorangan. 

Menurut pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abddusalam, pasangan ini menjadi kekuatan baru dalam Pilkada Lamongan. 

"Jangan memandang remeh pasangan ini, karena merupakan perpaduan yang ideal. Handoyo dari wilayah selatan sementara Astried di utara. Tentunya menjadi komposisi yang ideal," ujar Surokim.

Astried Wahid hadir menggantikan  Suudin, pendamping Suhandoyo yang tidak lolos test kesehatan. Surokim juga menyampaikan bahwa keberadaan suami Astried yang pernah menjabat Pj Kepala Daerah Lamongan menjadi nilai lebih Astried dalam pertarungan pilkada. 

"Pak Wahid pernah jadi Pj Lamongan. Ini tentu menjadi modal yang luar biasa.  Pasti jaringan pada saat itu bisa dihidupkan lagi, dan jika maksimal bisa menjadikan pasangan ini menang," lanjut pria yang menjabat Dekan Fakults Ilmu Politik dan Budaya Unjoyo Madura tersebut. 

Faktor lain yang menguntungkan bagi calon perserorangan ini adalah keberadaan para kades dan pemilih di Lamongan yang berbeda dengan daerah lain. Meski Lamongan didominasi nadliyin, namun dalam pilkada calon yang diusung nadliyin selalu kalah dengan calon dari birokrat. Hal ini menurut Surokim menunjukkan bahwa,  masyarakat lamongan cerdas dan independen. Tidak mengikuti patron yang ada. Namun lebih realistis dalam melihat dan menilai calonnya. 

Hal lain yang juga menarik disimak dalam pilkada Lamongan adalah keberadaan kepala desa. Surokim menyatakan bahwa kepala desa di Lamongan banyak didominasi anak muda,  yang tidak mau terikat patron dan hanya ikut arahan. Mereka rata rata punya cara pandang sendiri yang independen dalam memilih calon pemimpinnya. Dengan kata lain tidak mau disetir atau dikendalikan oleh calon tertentu. 

"Kades di Lamongan kebanyakan muda dan independen. Dan banyak diantaranya yang loyal kepada Suhandoyo, yang merupakan calon yang mengakar kuat di Lamongan," lanjut pria yang juga sebagai peneliti di Surabaya Survey Center ini.

Tentu geo politik seperti itu menurut Surokim, akan membuat para calon memiliki kesempatan yang sama untuk menang. Tinggal bagaimna calon perseorangan tersebut memaksimalkan peluang yang ada. 

"Kita tahu Pak Handoyo jago perang di darat. Sementara bu Astried akan lebih efektif perang di udara. Dukungan suami sebagai pejabat di pemprov Jatim dan juga modal, akan menguatkan Astried dalam menyelesaikan perang udaranya," lanjut Surokim.

Surokim menolak jika pasangan perseorangan tersebut dipandang sebagai kuda hitam. Menurutnya tidak ada kuda hitam. Melainkan sebagai pasangan yang juga mempunyai kesempatan besar untuk menang 

"Ini bukan kuda hitam, pasangan perseorangan ini kuat. Apalagi Pak Handoyo dikenal sebagai orang lapangan yang matang, dan didukung Bu Astried, akan membuat persaingan Pilkada Lamongan makin sengit," pungkas Surokim. (Hermawan)