Kemdikbud Siapkan 1.020 Untuk Jadi Agen Berbagi PembaTIK

AKM • Tuesday, 15 Sep 2020 - 07:36 WIB

Jakarta - Program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) 2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mencapai seleksi tahap akhir atau level empat. Dari 70.312 guru yang mendaftar, akhirnya dijaring 1.020 guru yang bakal dijadikan agen berbagi.

"Mereka nanti akan berbagi praktik baik dan berbagi inovasi pembelajaran, berbagi gagasan kreatif mereka," ujar (Plt) Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, Hasan Chabibie dalam Konferensi daring, Senin, 14 September 2020.

Hasan mengatakan, pada level ini, nantinya para guru bakal mendapat pembekalan. Mulai dari menerapkan pembelajaran yang inspiratif, pemanfaatan teknologi hingga kemampuan menulis.

"Mereka akan berkesempatan mengikuti bimbingan teknis, terutama dalam pengembangan TIK atau pembuatan bahan ajar, aplikasi atau menjadi teamwork yang dilibatkan dalam acara Kemendikbud," jelas Hasan.

Baca juga: FSGI Minta Pendataan Nomor HP Subsidi Kuota Diperpanjang

Dari hasil pelatihan itu, mereka akan diseleksi kembali untuk menjadi duta Rumah Belajar. Rumah Belajar telah menjadi platform pembelajaran digital yang dapat dimanfaatkan insan pendidikan.

"Nanti ujungnya akan terpilih duta belajar tahun 2020 dan akan mengambil lima guru terbaik dari setiap provinsi yang layak menjadi wajah Kemendikbud, dalam pemanfaatan TIK ini dalam aktivitas pembelajaran di kabupaten atau kota guru masing-masing. Mereka diharapkan mampu secara efektif menjadi penggerak dan inisiator dalam praktik berbagi pembelajaran itu," terang Hasan.

PembaTIK sendiri merupakan program peningkatan kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru. Standar kompetensi TIK ini terdiri dari empat level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi.

Para guru yang berhasil sampai level 4 akan mendapatkan pembekalan dari para narasumber ahli dalam bidangnya secara virtual. Program Pembatik ini sudah sekitar tiga tahun, yakni dimulai sejak 2018.

Di tahun 2018 itu peserta yang ikut berjumlah 6.800 orang. Kemudian, di 2019 mulai berkembang, dan diikuti 28.624 peserta. Hingga akhirnya peningkatannya sangat signifikan terjadi di 2020, yakni diikuti 70.312 guru. (AKM)