Berikut Wawancara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Awak Media Terkait PSBB 14 September 2020

FAZ • Friday, 11 Sep 2020 - 17:47 WIB

Seperti Apa Persiapan Penerapan PSBB di DKI Jakarta Pak Gubernur?

InsyaAllah seperti rencana bahwa psbb di Jakarta ini belum pernah dicabut, Jakarta masih berstatus psbb sejak 10 April sampai sekarang. Jadi, ini bukan kita memulai sesuatu yang baru. Kedua, sesuai rencana, mulai hari senin insya allah akan dilakukan pengetatan dan untuk menghormati permintaan bapak Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai Ketua Satgas detail pembatasan terkait perkantoran akan dibahas besok. Lalu saya mengimbau khususnya perkantoran, kegiatan usaha, untuk secara mandiri, secara serius membatasi kegiatan perkantorannya. Besok ada pembahasannya, tapi saya minta untuk mulai. Mengapa? Karena 10 hari terakhir ini, 11 hari terakhir ini, lompatan kasus aktif di Jakarta amat tinggi. ini membedakan kondisi sekarang dan sebelum2nya. Tanggal 30 Agustus di Jakarta adan 7.960 kasus aktif, tanggal 10 september itu menjadi 11.810. Kenaikannya itu, 48 persen dalam 10 hari pertama di bulan September, itu sebesar 3850 kasus. Belum pernah kita dalam waktu sependek ini melihat pertambahan kasus sampai 3.850 kasus. walaupun yang sembuh juga banyak, yang sembuh 8.994 kasus. Dan kematian juga dalam pekan pertama September ini tertinggi kecepatannya. Total di Jakarta ini di bulan September adalah 17 persen dari seluruh kejadian kematian itu terjadinya di bulan September. Jadi, 17 persen dalam 10 hari. Kita ada kejadian 1.383 meninggal dan 197 itu terjadi di bulan September Dan 197 Terjadi di bukan September. Jadi memang kondisi dalam dua pekan terakhir ini mengkhawatirkan. Ini berbeda dengan situasi sebelumnya.
Itu sebabnya kita berencana melakukan pengetatan selama 2 minggu ke depan, supaya ini menjadi rem, agar laju pertambahan kasus ini bisa dikurangi.

Mengapa, karena terjadi interaksi dekat, di Kantor, jumlahnya mungkin 4 sampai 5 orang, tapi kalo tidak pakai masker terjadi penularan. Di resto, cafe, jumlahnya hanya 5 orang, jumlah nya memang sedikit, tapi terjadi penularan. Jadi karena itu mengapa pengetatan ini penting agar kita berada di rumah dulu selama dua pekan ini. Dengan berada di rumah dulu harapannya potensi penularan ini bisa ditekan. Saya harap setelah dua Minggu selesai, tidak. Tapi kali kecepatan yg luar biasa ini tidka ada langkah untuk memperlambat, ini akan jalan terus. Kita tahu ada kepasitas tempat tidur untuk rawat inap, ICU yg terbatas.

Pemerintah pusat minta DKI melakukan pembatasan mikro, apakah Pemprov akan mempertimbangkan itu?Semua besok

Perbedaan dengan PSBB sebelumnya?
Kemarin sudah saya sampaikan tempar ibadah lokal bisa jalan, jadi sesungguhnya ini akan ada pengetatan, tetapi kegiatan yg ada ditingkat lokal yg menerapkan prinsip Protokol yg benar diizinkan. Jadi berbeda dari isinya .
Ini kan pengetatan, nanti ada item-item yg kami izinkan.

Termasuk perkantoran?
Kalo perkantoran 11 tetap, tidak ada perubahan, karena itu lah yg menjadi kunci. Kemudian pak menteri mengundang untuk berbicara, kita hormati, besok kita bahas detail

Daerah penyangga?
Kepada daerah penyangga sesudah Jakarta memutuskan baru kita bicara

Tapi pak Bima Arya memberikan kesan agak menolak.?
Tidak ada kewenangan dari DKI untuk memaksakan pada tempat lain. Kami pun tidak pernah meminta, karena itu adalah kewenangan tiap Daerah.