Kasus Aktif di Indonesia Masih Lebih Rendah dari Rata-Rata Dunia

Mus • Thursday, 10 Sep 2020 - 22:40 WIB

Jakarta - Persentase kasus aktif di Indonesia per 10 September 2020 masih berada di bawah rata-rata dunia dengan kisaran 24,7% atau 51.237 kasus. Rata-rata dunia di kisaran angka 25,04%. Jumlah kasus sembuh berada di angka 147.510 kasus atau 71,2% dengan perbandingan rata-rata dunia 71,7%. 

Untuk kasus meninggal ada 8.456 kasus atau 4,1% dibandingkan rata-rata dunia 3,24%. Meski demikian masih terjadi penambahan kasus positif Covid-19 mencapai 3.861 kasus. 

"Kondisi ini tentunya, terlihat bahwa beberapa waktu terakhir ini penambahan kasus positifnya selalu meningkat dan cukup tinggi, dan perlu menjadi perhatian kita semuanya, pemerintah daerah dan seluruh masyarakat untuk mengendalikan kasusnya lebih baik," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito.

Berdasarkan analisa data mingguan per 6 September, terdapat tren dari zonasi dan kasus. Pada peta zona risiko, saat ini ada 70 kabupaten/kota dengan zona merah (tinggi), 267 kabupaten/kota dengan zona oranye (sedang) dan 114 kabupaten/kota dengan zona kuning (rendah) dan 63 kabupaten/kota zona hijau. 

Ada 5 provinsi dengan kasus tertinggi yakni DKI Jakarta (46.333), Jawa Timur (35.643), Jawa Tengah (15.351), Sulawesi Selatan (12.684) dan Jawa Barat (12,505). Lalu 5 provinsi dengan jumlah kematian tertinggi ialah Jawa Timur (2.545), DKI Jakarta (1.271), Jawa Tengah (1.084), Sulawesi Selatan (371) dan Kalimantan Selatan (370). 

Provinsi dengan persentase kematian tertinggi ialah Jawa Timur (7,14%), Jawa Tengah (7,06%), Bengkulu (6,65%), Sumatera Selatan (5,95%) dan Nusa Tenggara Barat (5,9%). Serta 11 kota dengan kasus aktif diatas 1000, diantaranya Kota Bekasi (1.025), Jakarta Utara (1.043), Kota Depok (1.043), Kota Surabaya (1.116), Jakarta Selatan (1.149), Jakarta Pusat (1.312), Kota Makassar (1.363), Jakarta Barat (1.372), Jakarta Timur (1.429), Kota Medan (1.454) dan Kota Semarang (2.591). 

Sementara untuk Ketersediaan Tempat Tidur dan ICU khusus di DKI Jakarta per 8 September, 7 dari 67 (10,5%) rumah sakit rujukan Covid-19 mengalami penuh terisi 100%. Lalu 46 dari 67 (68,6%) terisi diatas 60%, sedangkan 14 dari 67 (20,9%), terisi dibawah 60%. 

"Bahwa rumah sakit darurat Covid-19 di Wisma Atlit, juga memiliki kamar-kamar untuk perawatan terutama pasien kondisi sedang dan ringan, jumlah kamar yang ada pada saat ini 2.700 tempat tidur, dan terisi 1.600. Jadi masih ada 1.100 tempat tidur untuk perawatan pasien dengan status sedang dan ringan. 

Selain itu di fasilitas yang bertempat di Kemayoran, Jakarta Utara itu, pemerintah juga membuat isoloasi mandiri dengan kapasitas total 4.800 kamar yang terdiri dari 2 tower, terdiri dari tower 4 dan 5. 

Fasilitas ini digunakan untuk menampung masyarakat yang menderita Covid-19 dengan diagnosa Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

"Untuk itu perlu adanya surat rekomendasi dari puskesmas atau kelurahan setempat sehingga bisa dirawat di isolasi mandiri," jelas Wiku. (Mus)